
Penanews.id, BANGKALAN – Ungkapan belasungkawa lewat pembacaan doa bersama untuk tragedi Stadion Kanjuruhan Malang terus dilakukan masyarakat.
Seperti dilakukan KaConk Mahfud Institut, sebuah organisasi sosial di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis malam, 7 Oktober 2022.
Mereka membaca yasin dan tahlil untuk tragedi yang telah merenggut lebih dari 130 nyawa. Jumlah korban ini masuk tiga besar korban kerusuhan dalam sepakbola terbanyak di dunia.
“Tragedi ini harus jadi pelajaran, bahwa olahraga adalah ajang menguatkan persaudaraan bukan permusuhan. Semoga setelah ini, Aremania dan Bonek bisa bergandengan tangan,” Kata Pembina KMI, Mahfud S.Ag.
Tragedi ini terjadi usai laga Derby Jatim di Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya yang berkesudahan 3-2.
Komnas HAM yang menyelidiki tragedi ini mengungkapkan temuan awal bahwa kerusuhan tersebut bukan dipicu oleh suporter yang memasuki lapangan.
Sejauh ini, aparat sudah menetapkan enam tersangka. Salah satunya adalah Direktur Utama PT LIB Achamd Hadian Lukita.
EMbe