Penanews.id, BANGKALAN- Angka kekerasan terhadap anak di Kabupaten Bangkalan Madura, Jawa Timur tahun 2021 menunjukan tren penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2020.
Data Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) menyebut, tahun ini kekerasan anak hanya 13 kasus.
“Tahun (2020) lalu mencapai 15 kasus. Tahun ini ada penurunan dua kasus,” tutur Kepala Dinas KBP3A, Amina Rachmawati. Kamis, 7 Oktober 2021.
Amina mengatakan, penyebab kekerasan terhadap anak mayoritas dipengaruhi faktor Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kurangnya tingkat pendidikan dan broken home itu,” ujar dia.
SDM, lanjut Amina, bisa menjadi faktor Kekerasan terhadap anak. Seharusnya, sambung dia, seorang anak mendapatkan perilaku yang baik dari kedua orang tua.
“Karena seorang anak adalah masa masa tumbuh kembang.
Dari SDM yang kurang bagus berpengaruh terhadap pola asuhnya orang tua kepada anak,” terang dia.
Menurut Amina, jika anak di usia 5 tahun kebawah sudah mendapatkan kekerasan dari orang tua, maka anak akan trauma dan mempengaruhi terhadap perkembangan sikisnya.
“Seharunya anak itu mendapatkan kesempatan yang lebih baik, seperti anak di usia priode emas 5 tahun kebawah,” kata dia.
Amina bilang, orang tua merupakan sekolah pertama bagi anak agar tidak terpengaruh oleh hal- hal negatif dari luar.
“Jika sekolah pertama kita sudah mengajari anak benteng yang kuat, serta pendidikan yang bagus maka anak akan mendapatkan dasar yang kuat, sehingga bisa memilih baik dan buruknya,” Pungkas dia.
SAE