Penanews.id, BANGKALAN – Dua pekan ini, perhatian warga Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur terbetot pada ‘Tragedi Bungkeng’. Ini istilah untuk kasus rudapaksa seorang perempuan muda 21 tahun oleh 7 pemuda pada Jumat 25 Juni 2020 lalu.
Meski muda, korban berinisial S telah menjanda dengan satu anak sejak setahun silam. Rudakpaksa ini terjadi tengah malam di sebuah hutan sepi di wilayah Desa Bungkeng, Kecamatan Tanjung Bumi.
TKP ini hanya berjarak 700an meter dari rumah korban di Kecamatan Kokop. Jalur Desa Bungkeng adalah jalan pintas alternatif warga Kokop yang hendak ke Tanjung Bumi dan dikenal rawan kriminalitas.
Penyidik Satreskrim Polres Bangkalan sempat kesulitan menangkap para pemerkosa. Setelah sembilan hari pencarian yang melelahkan, sejak laporan resmi diterima pada minggu 27 Juni 2020, 4 dari 7 pelaku akhirnya bisa diamankan dengan bantuan masyarakat.
Adapun korban S telah meninggal dunia. dia ditemukan lemas di dapur rumahnya. Ia sempat dilarikan ke puskesmas namun nyawanya tak tertolong. korban diduga depresi kemudian menenggak cairan pembersih lantai yang biasa digunakan warga sebagai bahan pembasmi hama tanaman.
Selain tragedi Bungkeng, menurut catatan liputan6.com, antara tahun 2016 hingga 2020 setidaknya terjadi kasus Rudapaksa serupa dengan korban masih di bawah umur. berikut kisahnya:
1. Tragedi Gumpol
Pada 7 Februari 2016. di sebuah bukit, di perbatasan Desa Gumpol, Kecamatan Geger dan Desa Lergunong, Kecamatan Klampis, seorang gadis berusia 13 tahun berisial H ‘di indehoi’ oleh pacarnya Isol 18 tahun di sebuah gubuk.
Setelah puas, Isol memanggil teman-temannya. dan secara biadab kemudian bergantian menggilir korban di gubuk itu. Selama sehari semalam disekap di gubuk itu, total 11 pemuda yang melecehkan korban.
Peristiwa biadab ini terungkap karena warga curiga sejumlah pemuda bergantian naik turun ke bukit itu. dan Ketika warga ikut naik ke puncak bukit, nampaklah para pemuda itu tengah menggilir korban.
Saat ditemukan, korban dalam kondisi lunglai dan setengah sadar diduga habis dicekoki minuman keras.
Hingga sebulan kasus itu dilaporkan ke Polres Bangkalan. Polisi baru menangkap 4 pemerkosa. Sejak kasus ini terbongkar, Isol sang pacar raib bak ditelan bumi.
2. Mayat di Pantai Rongkang
Setahun berselang. Pada Juli 2017, seorang warga yang sedang mencari pakan ternak menemukan tulang belulang manusia di ceruk batu di bukit Pantai Tongkang Kecamatan Kwanyar.
Setelah dievakuasi dan diselidiki. Polisi berhasil mengungkap identitas mayat. Mereka sepasang kekasih Ahmat 20 tahun dan Ani 17 tahun warga Desa Banyubesih, Kecamatan Tragah. Mereka dilaporkan tak pulang sejak Mei tahun itu.
Tak Sampai sepekan, polisi berhasil menangkap tiga pembunuh sepasang kekasih itu. Mereka masing-masing Jeppar, Mohammad dan Hajir. sedangkan dua tersangka lain yakni Mat Betah dan Sohib ditangkap antara tiga bulan kekemudian
Pembunuhan ini bermula dari niat merampok. Namun begitu kedua korban dibawa ke atas bukit pantai Tongkang. Mereka malah membunuh Ahmad dan bergiliran merudapaksa Ani sebelum kemudian turut dibunuh.
Para tersangka pembunuhan Pantai Rongkang ini telah divonis mati oleh Hakim Pengadilan Negeri Bangkalan.
3. Akal Bulus Makan Malam
Kisah ketiga terjadi di Kecamatan Modung pada Agustus 2019. LR gadis yang masih berusia 14 tahun bikin geger warga Desa Manggaan karena hamil.
Dia pun membeberkan bagaimana ia hamil, lima bulan lalu ia diajak pacarnya WBS makan malam. Namun pulangnya malah dibawa ke semak-semak, di mana AL, kawan WBS, sudah menunggu di sana.
Singkat cerita terjadilah rudapaksa itu. WBS dan AL menggilir LR dan tumbuh janin lima bulan kemudian.
Orang tua LR ogah berdamai dan melapor ke polisi. WBS pun ditangkap, sementara AL jadi buronan. (EMBE)