
Penanews.id BANGKALAN- Pada sebuah konser musik yang digelar di Alun-alun Kota Bangkalan, terjadi insiden pencopetan yang menyebabkan puluhan orang kehilangan handphone mereka.
Kejadian ini membuat suasana konser yang awalnya meriah menjadi kacau setelah salah satu pelaku pencopetan berhasil ditangkap oleh petugas keamanan.
Menurut laporan yang diterima, para penonton yang menjadi korban pencopetan ini baru menyadari kehilangan handphone mereka setelah salah satu penonton berteriak “copet”.
Penangkapan salah satu pelaku oleh anggota TNI yang berjaga di lokasi kemudian memicu lebih banyak orang untuk memeriksa barang-barang mereka, yang mengakibatkan semakin banyak korban pencopetan melapor ke pihak berwajib.
Para korban yang berjumlah lebih dari lima puluh orang segera mendatangi Mapolres Bangkalan untuk melaporkan kejadian ini. Hingga Sabtu tengah malam menjelang Minggu dini hari, para korban terus berdatangan untuk membuat laporan.
Mereka diminta untuk membawa dusbook handphone mereka untuk memudahkan proses pencocokan dengan barang bukti yang telah ditemukan.
Hingga saat ini, dari hasil pemeriksaan terhadap satu pelaku yang berhasil ditangkap, polisi menemukan tiga belas handphone hasil curian di dalam tas pelaku.
Para korban berharap handphone mereka bisa ditemukan kembali dan pihak kepolisian dapat menangkap seluruh kawanan copet yang diduga bekerja secara kelompok dan sistematis.
Kasus ini menjadi perhatian serius karena jumlah korban yang cukup banyak dan aksi pencopetan yang dilakukan secara terorganisir di tengah keramaian. Pihak kepolisian berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap dan menangkap seluruh pelaku yang terlibat dalam aksi kriminal ini.
Para korban diimbau untuk tetap tenang dan melaporkan kejadian ini ke Mapolres Bangkalan untuk mempermudah proses penyelidikan.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara acara untuk meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan, terutama di acara-acara besar yang mengundang kerumunan orang. Keamanan para pengunjung harus menjadi prioritas utama agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
EMbe