Penanews.id, BANGKALAN– Kaderisasi pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII) dari tahun ke tahun semakin meningkat di kabupaten Bangkalan khususnya PMII STKIP PGRI Bangkalan. Hal ini sangat berdampak positif terhadap kader PMII. Kamis, (28/11/2019).
PMII STKIP PGRI Bangkalan mengadakalan pelatihan sekolah islam gender (SIG) ke-2 guna menanamkan pola pikir yang terstruktur supaya bisa terarah tentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam ranah public.
Tidak tanggung-tanggung SIG yang diadakan PMII STKIP PGRI Bangkalan hari ini dihadiri langsung oleh perwakilan polres Bangkalan. Ia sangat mengapresiasi terhadap acara.
“Saya sangat mengapresiasi acara ini, seharusnya acara seperti ini memang harus diadakan supaya perempuan bisa paham bahwa dalam ranah pemerintahan perempuan juga bisa menjadi pemimpin” tuturnya
Maskipun dalam al-qur’an sudah dijelaskan bahwa seorang Imam adalah laki-laki, tapi seiring berkembannya zaman perempuan bisa menjadi pemimpin dalam ruang lingkup public.
Hal ini memberikan semangat peserta yang berjumlah 26, apalagi sambutan yang dikatan oleh ketua kopri PK PMII STKIP PGRI Bangkalan zahroh, bahwa perempuan diera 4.0 harus berperan jangan baperan.
“Saya berharap setelah acara ini selesai peserta perempuan jangan menjadi follower tapi leader dan perempuan harus berperan jangan baperan” ungkapnya
Ruanganpun langsung riuh dengan tepukan tangan oleh semua peserta dan tamu undangan. Tak kala juga sambutan dari ketua cabang PMII Bangkalan membuat para peserta semakin semangat.
Tahun 2016 sangat jarang menemukan pelatihan SIG di kabupaten Bangkalan, sekarang hampir semua komisariat telah melakukan SIG, hal ini menandakan bahwa kaderisasi PMII di Bangkalan semakin berkembang Setiap tahun.
“Yang patut kita bedah sebenarnya adalah, mengapa harus ada gender, siapa yang membawa dan apa kaitannya dengan kopri dan mengapa harus ada kopri”
tegasnya,(TMM)