• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Rabu, 25 Juni 2025
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Madura Bangkalan

PAW Kades Aeng Taber: Antara Regulasi dan Etika Politik

  • Sabtu, 7 Desember 2024 16:41
FacebookTwitterWhatsApp
Nur Hakim, Sekertaris Komisi I DPRD Bangkalan.






Penanews.id, BANGKALAN – Komisi I DPRD Bangkalan mengeluarkan imbauan tegas terkait kebijakan mutasi jabatan dan Pergantian Antar Waktu (PAW) kepala desa di tengah berlangsungnya tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Sekretaris Komisi I, Nur Hakim, menilai langkah tersebut tidak hanya bertentangan dengan regulasi, tetapi juga dapat mencederai kepercayaan publik terhadap proses demokrasi di daerah.

Nur Hakim menegaskan bahwa Pasal 71 ayat 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 melarang pengambilan keputusan strategis yang dapat memengaruhi jalannya Pilkada, kecuali atas izin Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Meski ada ruang hukum untuk mendapatkan izin tersebut, ia menekankan bahwa etika politik tetap harus diutamakan.

“Secara hukum, izin Mendagri memang memungkinkan. Namun, secara etika politik, tindakan ini tidak layak, terutama jika kebijakan tersebut melibatkan pihak yang memiliki hubungan dengan salah satu kandidat Pilkada. Ini dapat menimbulkan persepsi negatif dan memengaruhi stabilitas sosial masyarakat,” jelasnya, Sabtu (6/12/2024).

PAW Kepala Desa Aeng Tabar

Nur Hakim secara khusus menyoroti kasus PAW Kepala Desa Aeng Tabar di Kecamatan Tanjung Bumi. Kebijakan ini menuai kritik tajam karena melibatkan istri salah satu pasangan calon yang maju di Pilkada.

Ia menilai bahwa keputusan tersebut sarat dengan potensi konflik kepentingan dan dapat memunculkan dugaan politisasi pemerintahan desa.

“Masyarakat bisa melihat ini sebagai langkah politis, apalagi ketika waktu pelaksanaannya berdekatan dengan tahapan Pilkada. Hal ini dapat memicu keresahan, padahal tujuan utama kita adalah menciptakan suasana kondusif selama pesta demokrasi berlangsung,” tambahnya.

Minimnya Koordinasi Eksekutif dan Legislatif

Selain menyoroti kebijakan PAW, Nur Hakim juga mengkritik kurangnya komunikasi antara pihak eksekutif dengan DPRD, khususnya Komisi I yang bertanggung jawab atas bidang pemerintahan dan hukum.

Menurutnya, kebijakan seperti PAW atau mutasi jabatan seharusnya melibatkan dialog lintas institusi untuk menghindari polemik di masyarakat.

“Kebijakan ini seharusnya tidak hanya didasarkan pada kepentingan sesaat, tetapi juga mempertimbangkan stabilitas jangka panjang. Pemerintah daerah perlu lebih transparan dan terbuka untuk berkoordinasi dengan kami di DPRD,” tegasnya.

Pesan untuk Pemimpin Terpilih

Nur Hakim berharap bupati terpilih nantinya dapat menjadikan kasus ini sebagai pelajaran penting. Ia menekankan bahwa fokus utama selama Pilkada adalah mendukung proses demokrasi agar berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang legitimate.

“Stabilitas politik dan administrasi adalah kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Jangan sampai ada kebijakan terburu-buru yang menimbulkan kecurigaan publik,” katanya.

Ajakan Menjaga Etika Politik

Di akhir pernyataannya, Nur Hakim mengajak semua pihak untuk menjunjung tinggi integritas demokrasi dan memperkuat sinergi antara eksekutif dan legislatif. Langkah ini, menurutnya, sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif selama masa transisi pemerintahan.

“Kita semua bertanggung jawab untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Jangan biarkan tindakan-tindakan yang tidak etis mengganggu jalannya demokrasi di Bangkalan,” pungkasnya.

Dengan adanya himbauan ini, diharapkan semua pihak terkait dapat lebih bijak dalam mengambil kebijakan selama Pilkada demi kebaikan bersama dan kelancaran proses demokrasi.

EMbe

Baca Juga:

Legislator Bangkalan, Imam Wahyudi, Kecam Tragedi Pembunuhan di Desa Banjar

Belasan Anggota DPRD Bangkalan Tak Hadiri Paripurna Perdana

Tags: Dprd BangkalanNur Hakim PDIPPAWPAW kades aeng tabar
280
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp

Berita Terkait

Tragis, Nenek di Bangkalan Tewas Setelah Dianiaya Cucu Sendiri

Tragis, Nenek di Bangkalan Tewas Setelah Dianiaya Cucu Sendiri

1 hari yang lalu
33
Warga Surabaya Curi Motor Kabur ke Bangkalan, Ditangkap di Suramadu

Warga Surabaya Curi Motor Kabur ke Bangkalan, Ditangkap di Suramadu

2 hari yang lalu
13
Kecelakaan Beruntun di Lokasi Proyek Revitalisasi Jembatan di Bangkalan

Kecelakaan Beruntun di Lokasi Proyek Revitalisasi Jembatan di Bangkalan

2 hari yang lalu
102
Bupati Bangkalan Cek Aset Daerah, Fokus Awal Kendaraan Dinas

Bupati Bangkalan Cek Aset Daerah, Fokus Awal Kendaraan Dinas

1 minggu yang lalu
19
Bupati Bangkalan Resmi Dikukuhkan sebagai Kasatkorcab Banser

Bupati Bangkalan Resmi Dikukuhkan sebagai Kasatkorcab Banser

1 minggu yang lalu
21
Dua Motor Tabrakan di Bangkalan, Empat Orang Masuk Rumah Sakit

Hendak Belok Masuk Perumahan, Tiba-Tiba Disambar Scoopy, Begini Kondisi Korban!

2 minggu yang lalu
20
Berikutnya
OJK Gelar Penyuluhan Keuangan di Bangkalan: Fokus pada Investasi, Pinjaman Online, dan Judi Online

OJK Gelar Penyuluhan Keuangan di Bangkalan: Fokus pada Investasi, Pinjaman Online, dan Judi Online

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2021 Penanews.id All right reserved.