Penanews.id,BANGKALAN- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, mengaku prihatin atas Een (20), Mahasiswi UTM yang menjadi korban pembunuhan kekasihnya sendiri, Maulidi, dengan cara dibakar.
Tak hanya itu, Menteri Arifah Choiri itu juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban Een, atas kehilangan putri sematawayangnya.
Menurut Arifatul, Kasus tersebut juga tengah menjadi perhatian masyarakat karena melibatkan unsur kekerasan dalam hubungan serta berimplikasi pada isu perlindungan perempuan.
Dalam kesempatan itu, Menteri Arifah juga mengutuk tindakan pelaku yang dianggap sadis dan tidak berperikemanusiaan.
“Kami mengutuk keras tindakan sadis pelaku terhadap korban. Kekerasan seperti ini tidak hanya melukai keluarga korban, tetapi juga mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan,” Ujar dia di Pendopo Agung Bangkalan. Jumat, 6 Desember 2024.
Menteri berdarah Bangkalan itu juga bilang bahwa kasus ini menjadi pengingat pentingnya meningkatkan upaya perlindungan perempuan, khususnya dari kekerasan dalam hubungan personal.
Pemerintah pusat, lanjut dia, bersama Pemerintah Kabupaten Bangkalan dan aparat penegak hukum berkomitmen untuk memastikan keadilan bagi korban serta mencegah terulangnya kasus serupa.
“Kami berharap semua pihak, baik pemerintah, penegak hukum, hingga masyarakat, memberikan perhatian serta terus mengawal kasus yang menimpa korban. Kami berharap pelaku mendapatkan hukuman yang berat sesuai dengan hukum ynag berlaku ,” imbuh dia.
Sementara itu, Pj. Bupati Bangkalan, Arief M. Edie, menyampaikan bahwa pihaknya bersama Kapolres Bangkalan akan mengawal proses hukum terhadap pelaku hingga tuntas. Selain itu, Pemerintah Daerah juga akan terus memperkuat payung hukum terkait perlindungan perempuan dan anak.
“Saat ini Pemerintah Kabupaten Bangkakan bersama DPRD tengah membahas rsncangan peraturan daerah pengarusutamaan gender dan kabuoaten layak anak. Semiga perda ini dapat segera disahkan sehingga menjadi fondasi dalam upaya kesetaraan gender serta perlindungan bagi perempuan dan anak. Sehingga kasus serupa tidak kembali terulang,” tandas dia.