
Penanews.id, BANGKALAN – Jumlah piutang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebuh (Syamrabu), Kabupaten Bangkalan, tahun 2021 mencapai Rp 28,5 Miliar.
Wakil Direktur Syamrabu, Dr Farnat Surya Ningrat merinci piutang itu terbesar dari penanganan pandemi covid-19 yang mencapai Rp 25 miliar. Sisanya piutang Beakesmaskin Rp 2,5 Miliar dan BPJS Kesehatan Rp 5 Miliar.
“Beakes dari APBD, Covid dari pusat,,” Kata dia lalu, Selasa 8 Februari 2022.
Menanggapi hal itu Ketua Komisi D, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan Nuh Hasan mengapresiasi direksi RSUD. Sebab di tengah tinggi jumlah piutang itu, jumlah PAD yang disumbang RSUD ke Kas daerah meningkat.
“Dari target PAD 128 miliar menjadi 141 Miliar,” Kata dia.
Soal piutang itu, kata dia, DPRD akan membantu sebisa mungkin jika berkaitan dengan lembaga negara yang punya kantor di daerah.
“Untuk BPJS misalnya Kita akan rapat koordinasi karena piutang BPJS cukup besar,” Jelas dia
Sementara piutang covid, lanjut dia, harus proaktif menagih ke pusat dengan catatan semua persyaratan administrasi harus dilengkapi.
“Kalau adminitrasi menurut versi disini sudah lengkap, tapi sampai hari ini masih secara bertahap yang dibayar,” Tutur dia.
Sedangkan untuk piutang dari beakesmakin, menurut Nurhasan, pada tahun 2020 tidak masuk anggaran namun pada PAK atau anggaran perubahan dimasukkan sehingga piutang bisa dicicil.
“Untuk tahun 2022 anggaran beakes lebih besar mungkin sebagian akan digunakan untuk bayar hutang,” Pungkas dia.
SAE