
Penanews.id, BANGKALAN- Pusat Kajian Analisis Informasi Strategis (PAKIS), menduga terjadinya lonjakan kasus Covid 19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur belakangan merupakan dampak dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun 2021.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua PAKIS Kabupaten Bangkalan, Abdurahman Tohir. Kata dia, selain alasan perayaan lebaran ketupat dan banyaknya PMI (pekerja migran Indonesia) yang pulang kampung, penyebab lain diduga lantaran Bangkalan ada pilkades serentak di 117 Desa.
“Pada saat Pilkades itu sudah jelas mengundang banyak massa untuk hadir ke TPS,” ujar dia kepada Penanews.id melalui rilis tertulisnya. Senin, 7 Juni 2021.
Abdurrahman mengatakan adat Madura ketika Pilkades para perantau berduyun-duyun pulang Kampung halaman agar bisa menyalurkan hak pilihnya atau mencoblos. Apalagi, lanjut dia, momen pilkades itu berdekatan dengan momentum hari raya Idul Fitri.
“Jadi masyarakat sekalian pulang kampung untuk berlebaran serta untuk menyumbang suaranya di Pilkades serentak,” imbuhnya.
Abdurahman menyebut salah satu penyebab terciptanya klaster pilkades akibat lemahnya penelusuran kontak yang dilakukan di tengah perhelatan pesta demokrasi yang memicu kerumunan massa.
“Karena yang namanya Pilkades para pendukung calon Bacakades pasti luar biasa. Di Bangkalan dinilai Pilkades itu masyarakat sangat antusias bagi pemilihnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, klaster pilkades itu diprediksi terjadi bukan hanya saat proses pemungutan suara, namun juga di tahapan sebelumnya seperti deklarasi, pendaftaran maupun kampanye yang menyebabkan kerumunan massa.
“Pilkades kan ada prosesnya, bukan hanya waktu pencoblosan saja. Tracing dari tim gugus sepertinya kurang maksimal. Jadi baru terasa saat ini jika kasus Covid di Bangkalan itu melonjak drastis,” papar Abdurahman.
Sepanjang pilkades, kami tidak menemukan peristiwa penularan atau jatuhnya korban di tahapan pilkades, seperti kampanye, pemungutan atau perhitungan suara.
“Jadi minim pemberitaan soal klaster Pilkades. Fokus stake holder di Bangkalan saat itu hanya pada Pilkades. Jadi mungkin saat ini meledaknya kemungkinan besar bagian dari cluster Pilkades sebulan lalu,” tambahnya.
Dirinya berharap, penanganan pandemi Covid-19 di Bangkalan semoga segera teratasi dengan baik dan masyarakat patuh protokol kesehatan sehingga kasus infeksi covid tak terus bertambah.
“Jika banyak pasien terlantar itu sangat kasian. Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan keselamatan khususnya bagi warga Bangkalan,” harapnya.
saat ini, lanjut dia, jumlah kasus aktif di Bangkalan per data 6 Juni berada di angka 139 kasus. Sebanyak 88 diantaranya dirawat di rumah sakit, sementara 51 lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan Satgas Covid-19 lingkup RT/RW.
“Iya, masyarakat mulai abai 3M. Jadi sebelum lebaran kasus kita sangat melandai bahkan hanya 5 orang yang positif. Tetapi 14 hari setelah lebaran baru ketahuan meningkatnya,” ujar dia.
Abdi