Penanews.id,Bangkalan- Usulan perubahan nama Stadion Glor Bangkalan (SGB) menjadi Stadion Glora Fuad Amin (SGFA) terus menjadi perbincangan belakangan ini.
Tak hanya itu, pasca ramainya dukungan atas usulan tersebut, kini muncul penolakan. Diantaranya datang dari Anggota Komisi D DPRD Bangkalan, H. Subaidi.
“Saya sangat tidak sepakat jika dirubah,” ujar dia kepada Penanews.id di Gedung DPRD Bangkalan. Jl. Soekarno Hatta. Senin, 19 Oktober 2020.
H. Subaidi mengungkapkan, Ra Fuad tidak semerta- merta memberikan nama terhadap fasilitas negara selama Ia memimpin, pasti ada pertimbangan- pertimbangan khusus.
“Pak Fuad itu bikin nama SGB tidak mudah. Menurut saya ada pertimbangan yang banyak sehingga menjadi nama SGB. Jadi bukan asal penamaan,” kata dia.
Sebagai saksi hidup yang pernah mengabdi terhadap Ra Fuad, dirinya kata Subaidi pernah menyaksikan mantan eks Bupati 2 Priode itu diminta mengubah nama Gedung Negara di Bangkalan menjadi FA, namun tidak mau.
“Saya saksi hidup, pak fuad gak mau. Menurut saya ini bentuk kemuliaan dan beliau tidak sombong,” tegasnya.
Lebih baik, lanjut dia, pemerintah bikin gedung baru dan sematkan nama Ra Ruad untuk mengenang jasa dan kiprah pembangunannya, dari pada mengubah nama fasilitas negara yang sudah ada.
“Kalau nantinya tetap mau dirubah terserah, cuma saya saksi hidup yang mengabdi terhadap beliau tidak berkenan, tidak mau, tidak sepakat,” katannya.
Politisi Partai Hanura itu mengatakan khawatir jika perubahan nama SGB dilakukan. Tidak menutup kemungkinan, bupati- bupati yang selanjutnya memimpin akan mengubah nama- nama gedung fasilitas negara yang telah dikenal.
“Saya tidak menentang kebijakan Bupati, tapi saya membela kebijakan KH. Fuad. Saya tidak mengada ngada, saya tahu sendiri, saya bisa bersumpah kalau saya mendengar dan menyaksikan kh fuad langsung semasa hidup tidak mau kalau gedung yang sudah ada diganti atau ditambah nama FA,” tutupnya.
Abdi