Penanews.id,Bangkalan- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Rizal Morris mengaku telah menyalurkan (droping) air bersih lebih dari 70 tangki sejak pertama kali Kabupaten Bangkalan ditetapkan darurat kekeringan pada 31 Agustus 2020 lalu.
Rizal mengatakan, dari 273 desa, 85 desa di Bangkalan yang masuk dalam peta terdampak kering kritis dipastikan telah menerima bantuan air bersih di tengah musim kemarau ini.
“Kami sampai hari ini terus melakukan droping kepada desa terdampak khususnya kering kritis. Jumlahnya sudah 70 tangki,” kata dia kepada Penanews.Id melalui sambungan seluler. Rabu, 30 September 2020.
BPBD kata Rizal setiap hari menerjunkan 4 armada tangki pengangkut air bersih untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.
“Jika jarak yang ditempuh cukup jauh, maka pengiriman dilanjutkan esok harinya,” tuturnya.
Menurut Rizal, dari anggaran Rp 100 juta yang tersedia untuk kegiatan droping air diperkiran telah terserap sebesar 20 juta atau 20 % (persen). “Kami belum mengetahui detailnya, kalau 20 persen sudah terserap,” ujarnya.
Sebelumnya lanjut dia, BPBD memiliki anggaran Rp 150 juta untuk kegiatan droping air bersih. Namun ketika ada recofung, maka tinggal 100 juta.
“Jika anggaran itu habis kita akan mengajukan bantuan ke provinsi. Kami sudah melakukan koordinasi dengan provinsi terkait hal ini,” ucapnya.
Rizal menuturkan, kegiatan droping air bersih tidak hanya melekat di BPBD, akan tetapi juga di Dinas Sosial (Dinsos). Hanya saja, lanjut dia, anggrannya dimunculkan di perubahan Anggaran Keuangan (PAK).
“Kalau dinsos bisa per hari akan ada tambahan. Tinggal konfirmasi Kapan anggaran air bersih melalui PAK dikeluarkan,” tutupnya.
Abdi