Penanews.id,Bangkalan- Tingginya angka kasus penyebaran virus corona tak menyurutkan niatan sebagian besar masyarakat Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur untuk memiliki anak. Hal itu terlihat dari angka produktivitas angka kehamilan pertengahan tahun 2020.
Berdasarkan data yang dihimpun Penanews.id dari Dinas Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak (KB-P3A) Bangkalan pada Jumat, 5 Juni 2020 menyebutkan, Angka Ibu hamil (Bumil) kini jumlahnya mencapai 4. 821.
Jumlah tersebut merupakan akumulatif, terhitung sejak bulan Maret- Mei 2020. Jika dibandingkan dengan data bumil kurun waktu bulan Desember Tahun 2019, berjumlah 4.877, frekuensinya tidak terjadi penurunan secara signifikan.
Kepala Dinas KB-P3A Bangkalan Amina Rahmawati menyampaikan, selama pandemi virus corona, bulan Maret- April 2020, terjadi kenaikan ibu hamil sebanyak 200. Sementara, Prefalensi program KB 68.61.
Pihaknya kata Amina selama pandemi menganjurkan masyarakat terlebih dahulu agar menunda kehamilan. Sebab, sambung dia, akan mempengaruhi terhadap kualitas janin.
“Kan sekarang lagi masa pandemi, rentan penyakit. Kalau janinnya tidak kuat bisa berpengaruh seperti pendarahan, lahir cacat. Makanya kami tetap menganjurkan agar menunda kehamilan,”ujarnya.
Amina mengaku akan terus menggalakan program KB secara maksimal ditengah pandemi Covid. Melalui Aparatur Sipil Negea (ASN) di lapangan, pemahaman kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan, menambah imun tubuh, dan pakai masker bila melakukan beraktifitas terutama di luar rumah akan terus disampaikan.
“Serta menganjurkan masyarakat agar tidak hamil atau menunda kehamilan selama pandemi ini,” ucapnya.
Selain itu, perempuan yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disprinaker) itu meminta masyarakat bahu membahu memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Salah satu upaya pemutusan itu, lanjut dia, masyarakat jika berhubungan badan dengan pasangannya (suami- istri) agar menggunakan alat kontrasepsi (kondom).
“Kalu dilarang berhubungan tidak, tapi menekan angka putus, pakai alat kontra sepsi bagi akseptor di masa pandemi ini,” tutupnya.
Abdi