
penanews.id, JAKARTA – Tak perlu panik meski virus Corona merebak. Ungkapan ini bukan sekedar klaim, tapi didukung sejumlah fakta:
1. 80 Persen Penderita Corona Sembuh Sendiri
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut rata-rata 80 persen pasien yang terinfeksi virus Corona (COVID-19) secara global tergolong ringan dan bisa sembuh sendiri, walau kini belum ada obat apalagi vaksinnya.
“Seperti halnya sakit virus lain artinya (pasien Corona) bisa sembuh sendiri, itu khasnya penyakit virus,” kata Wakil Ketua Tim Dokter Infeksi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung, Anggraini Alam.
2. Meninggal karena ada penyakit lain
Menurut Anggraini, dari total 3200 lebih mereka yang meninggal karena corona karena disertai gejala. Yaitu saat terserang Corona disertai sesak nafas atau pneumonia. Dari jumlah itu, rata-rata 5 persen pasien memerlukan ventilator atau alat bantu pernapasan. Dan angka kematian hanya sekitar 2 persen.
Angka kematian kasus virus Corona disebut lebih rendah dari kasus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan juga masih lebih tinggi kasus MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-related coronavirus) yang mencapai 34,5 persen dari jumlah pasien. Namun COVID-19 diketahui masih lebih tinggi dari flu pandemi H1N1.
Walau begitu, menurut Anggraini, wajar jika masyarakat di berbagai negara termasuk Indonesia panik dan takut terhadap virus Corona. “Karena kita sedang menghadapi jenis penyakit yang baru, belum banyak yang kenal,” ujar Anggraini.
3. Pasien yang meninggal rata-rata lansia
Kasus infeksi merebak di berbagai negara seperti Iran, Korea, dan Italia dan telah menyebabkan puluhan orang meninggal. Menurut Anggraini mereka yang meninggal umumnya usia tua dan memiliki kelainan jantung, punya diabetes, pernah stroke, merokok, dan kebanyakan laki-laki.
Maka, dia meminta masyarakat tidak panik dan takut berlebihan apalagi sampai memborong barang dan menyetok makanan. “Seolah-olah kalau kena virus Corona akan mati.”
4 Cuaca Indonesia Tak Disukai Corona
Alasan lain, bahwa anda tak perlu panik adalah karena udara Indonesia dengan kelembaban tinggi ditambah sinar mataharinya baik untuk kesehatab. Kondisi udara ini tidak diskusi Virus termasuk Corona.
Cuaca yang bagus itu, kata Anggraini, harus diimbangi menginsumsi makanan yang sehat dan rajin cuci tangan. “Rajinlah juga minum jamu, agar tubuh senantiasa fit,” ungkap dia. (EMBE/tempo.co)