
penanews.id, BANGKALAN– Cara Abdul Aziz membela petani tengah menjadi perbincangan bahkan di kalangan politisi. Jauh dari ingar bingar pemberitaan, Anggota DPRD Bangkalan ini cukup memakai akun facebooknya untuk mengeritik pemerintah.
Politisi Partai PPP ini memosting rimbun sampah dan eceng gondok yang menutupi saluran irigasi Afor 9, Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh BTS 3.
Aziz menyebut kombinasi sampah dan ecek gondok itulah yang membuat aliran air ke sawah petani di Kecamatan Burneh dan Socah tidak lancar.
“Tolong Dinas Pengairan Provinsi, Dinas Pertanian Bangkalan,” tulis Aziz dalam akun facebooknya.
Tak hanya koar-koar lewat status, Abdu Aziz dan beberapa petani yang tak tahan menunggu gerak lamban pemerintah, memilih menyeburkan diri ke dalam irigasi itu dan membersihkan sampah dan eceng gondok yang merimbun.
Untuk menggambarkan betapa tebal sumbatan itu, Aziz dan petani bahkan bisa berbaring di atas eceng gondok itu tanpa tenggelam, seolah-olah tengah rebahan di sebuah kasur yang empuk.
“Kalau tak dibersihkan, bibit padi yang baru ditanam petani bisa kuranv air dan gagal tumbuh, petani yang rugi,” kata Abdul Aziz yang juga Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Socah ini.

Jauh sebelum aksinya itu, Aziz yang duduk di Komisi B yang membidangi masalah pertanian, telah memanggil Dinas Pertanian untuk menyelesaikan masalah irigasi yang terus mendangkal disebabkan lumpur dan sampah.
Hasilnya pun tak memuaskan, sebab rapat itu justru ribut soal batas teritorial mana irigasi yang menjadi kewenangan Pemkab Bangkalan dan mana yang menjadi tanggung jawab provinsi.
Maka Aziz memilih terjun dan membersihkan sendiri sampah dan eceng gondok itu. Sebab petani lebih butuh air irigasi lancar mengalir dan bukan perdebatan batas teritorial. (EMBE)