
penanews.id, BANGKALAN – Kemunculan internet memudahkan hal ihwal, termasuk memudahkan seseoranh untuk belajar ilmu agama. Dalam satu platform seperti youtube misalnya, tersedia ratusan ribu video ceramah agama yang bisa diakses kapan dan dimana saja.
Kemudahan itu, kata Anggota Komisi VIII DPR, Hasani bin Zuber, harus diimbangi kecerdasan dalam memilih tontonan.
Salah menonton bisa membuat cara pandang menjadi radikal dan radikalisme merupakan ideologi yang mengancam keutuhan NKRI.
“Belajar agama tak bisa otodidak, harus punya guru. Agar kalau keliru pemahaman, guru yang akan meluruskan,” kata Hasani saat menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Yayasan Ahlussunnah Waljamaah, Desa Alaskokon, Kecamatan Pakong, Bangkalan, Selasa 4 Februari 2020.
Menurut politikus Partai Demokrat ini, slogan ‘NKRI harga mati’ bukan sebuah lelucon. Slogan ini, kata dia, bermakna Pancasila sebagai ideologi Indonesia tak bisa ditawar lagi oleh ideologi lain termasuk ideologi khilafah.
Sebab, Hasani melanjutkan, pancasila sudah sangat pas dengan karakteristik Indonesia yang terdiri dari beribu pulau dengan ragam bahasa, budaya dan ada istiadat.
“Dan NU selalu pasang badan demi mempertahankan pancasila sebagai ideologi negara,” ujar Ketua GP Ansor Bangkalan ini.
Hasani mencontohkan “Sudah banyak kasus seseorang menjadi radikal karena nonton ceramah di youtube. Jadi berhati-hati, harus pandai memilih-milih tontonan,” ungkap dia. (EMBE)