
Penanews.id, BANGKALAN – Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad Mat Nari (40), salah satu dari tiga nelayan yang hilang setelah perahu mereka terbalik di Perairan Desa Tolbuk, Kamis (30/1) lalu. Korban ditemukan pada Sabtu pagi pukul 08.00 WIB di perairan Desa Mrandung, tersangkut di antara akar-akar bakau.
Mat Nari merupakan warga Kampung Bandaran, Kelurahan Pejagan, Kabupaten Bangkalan. Ia bersama dua nelayan lainnya tengah melaut ketika cuaca tiba-tiba berubah buruk. Hujan deras dan gelombang tinggi menerjang perahu mereka, menyebabkan perahu terbalik dan ketiganya terlempar ke laut.
“Saat berada di air, ketiga nelayan sempat saling berpegangan. Namun, gelombang besar akhirnya memisahkan mereka, dan Mat Nari terseret arus,” ujar Imam Nahrawi, anggota Tim SAR Basarnas Jawa Timur, yang turut dalam operasi pencarian.
Kejadian ini bermula ketika ketiga nelayan tersebut berangkat melaut pada Kamis pagi. Cuaca awalnya terlihat tenang, namun tiba-tiba berubah drastis saat mereka mencapai Perairan Desa Tolbuk. Gelombang tinggi dan hujan deras membuat perahu mereka tidak stabil hingga akhirnya terbalik.
Dua nelayan lainnya berhasil selamat dan ditemukan oleh warga sekitar pada Jumat (31/1) sore. Namun, nasib Mat Nari baru diketahui setelah tim SAR melakukan pencarian intensif selama dua hari.
“Kami mengerahkan semua sumber daya untuk mencari korban. Alhamdulillah, pagi ini kami berhasil menemukan jasadnya,” tambah Imam.
Penemuan jasad Mat Nari ini menjadi penutup duka bagi keluarga dan warga Kampung Bandaran. Meski demikian, insiden ini kembali mengingatkan para nelayan akan pentingnya memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut.
Jenazah Mat Nari telah dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman. EMbe