
Penanews.id, BANGKALAN – Sementara waktu, mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura bisa hidup tenang, setidaknya bila berbelanja di minimarket, tak perlu lagi khawatir kehilangan motor. Sebab, Komplotan pencuri motor yang kerap menjadikan mereka sasaran telah ditangkap aparat Kepolisian Sektor Kamal, Polres Bangkalan, Senin (22/5).
Dan semoga AF, 23 tahun, mahasiswa UTM asal Sumenep, yang kehilangan sepeda motor saat berbelanja di Alfamart 17 April lalu, menjadi mahasiswa terakhir yang jadi korban.
Musibah yang menimpa Achmat rupanya terekam kamera pengawas minimarket. Jadi, tak lama setelah dia memarkir sepeda, menyusul tiga orang lainnya masuk ke dalam dan berbelanja seperti biasanya.
Belanja itu hanya kedok. Mereka sebenarnya sedang memantau pergerakan Achmat. Setelah situasi dirasa aman, mereka membawa kabur motor Achmat dengan cara merusak kunci stang dengan kunci T. Rekaman inilah yang jadi pegangan polisi untuk mengidentifikasi pelaku.
Menurut data kepolisian, dua dari tiga pencuri dalam rekaman itulah komplotan pencuri motor yang telah ditangkap, Senin (22/5). Mereka masing-masing Ahmad Taufik, Dimas Khoirudin dan Muhammad Ilyas. Nama terakhir masih berstatus DPO alias buron.
Para pemuda yang usianya berkisar 24 hingga 29 tahun ini beralamat tinggal yang sama yaitu Desa Alang-alang, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan.
“Mereka ditangkap di rumahnya, kami juga memburu seorang penadah,” kata Kapolsek Kamal AKP Andy Bahtera, Rabu (24/5). Penadah dimaksud bernama Nuris, 37 tahun, Warga Desa Dumajah, Kecamatan Tanah Merah.
Pencuri Lintas Pulau
Bila merunut dari data lokasi tempat komplotan ini pernah mencuri, mereka bisa disebut pencuri Lintas Pulau. Selain di Bangkalan, mereka juga pernah mencuri motor di Kota Surabaya.
“Lima kali di Bangkalan dan dua kali di Surabaya,” kata Andy merinci jumlah kejahatan yang dilakukan komplotan ini.
Agar sepeda motor curiannya tak mudah terdeteksi. Mereka menerapkan sistem ‘tukar guling’. Bila mencuri di Bangkalan, sepedanya dijual ke penadah di Surabaya. Sebaliknya, motor hasil curian di Surabaya akan mereka jual ke penadah di Bangkalan.
“Mereka ini residivis dan telah lama kami cari,” ungkap Andy Bakhtera.
EMbe