
Penanews.id, BANGKALAN – Pada 2020, Pemerintah Kabupaten Bangkalan merenovasi pasar tradisional Duwe’ Buter. Namun hingga dua tahun pasca renovasi pasar yang terletak di Kecamatan Kwanyar itu tak juga dihuni pedagang.
Alih-alih menempati kios baru, umumnya pedagang di sana justru memilih berjualan di pinggir jalan.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Dinas Perdagangan Bangkalan, Ciptaning Tekat tak menampik bahwa pasar itu tak diminati pedagang.
Masalah listrik dan ketersediaan air bersih, kata dia, menjadi biang kerok sehingga pedagang enggan menempati kios di Pasar Duwek Buter.
“Di sana listrik dan Air sulit, kami belum bisa memecahkan masalah itu sehingga kondisi pasar itu terkatung-katung,” Jelas dia, Selasa 11 Januari 2022.
Selain itu, jarak Pasar yang jauh membuat pedagang takut untuk menyimpan dagangan. Mereka khawatir dagangannya hilang.
“Pedagang takut barang barangnya hilang sehingga menambah resiko,” tutur dia.
Salah satu dampaknya, Ciptaning melanjutkan, hingga kini pemerintah belum menarik retribusi karena kios belum ada yang menempati.
“Tidak ada retribusi,” Ujar dia
Ditanya soal progres kedepan, Ciptaning mengaku untuk mengatasi masalah itu perlu diadakan listrik, namun dirinya merasa bingung karena sebelumnya sudah sudah diusulkan namun tidak ada tanggapan.
“Katanya listrik itu sudah diusulkan namun sampai saat ini belum ada, namun selengkapnya saya kurang paham,” ujar dia.
Ciptaning mengaku dengan adanya kejadian seperti itu, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) rugi, karena menurut dia pasar yang sudah dibangun itu diabaikan begitu saja.
“Apakah dulu pembangunan pasar itu survei atau tidak, saya juga kurang paham” Pungkas dia.
SAE