
Penanews.id, BANGKALAN- Seorang petugas vaksin atau vaksinator di kabupaten Bangkalan Madura, jawa Timur mengeluh honornya telah dipangkas dengan dalih pemerataan.
Afwal, sebut saja demikian nama petugas vaksin itu menceritakan honornya dipangkas untuk diberikan ke tenaga kesehatan lain yang tidak mendapatkan honor.
Setelah honor cair, kata Afwal, seseorang langsung meminta sebagian honornya dengan dalih pemerataan. Dia mengaku tidak dapat menolaknya meski sangat tidak etis.
“Saya merasa, yang saya dapatkan ini tidak sesuai karena setelah honor cair malah suruh dikembalikan semua untuk dibagikan rata,” keluh dia.
Dikonfirmasi soal pemotongan honor itu, Kepala Puskesmas (Kapus) Bangkalan Dr Wiwid membantahnya. Menurut dia, semua petugas yang telah memiliki SK telah mendapatkan honor sesuai dengan kinerjanya masing-masing.
“Semuanya dapat, tidak ada yang tidak dapat, karena mereka semuanya bekerja,” jelas dia.
Menurut Wiwid, memang ada beberapa petugas tidak masuk dalam SK. Mereka ini dipastikan tidak bisa mendapatkan honorarium.
Namun, kata dia, walaupun tidak tertera dalam SK namun kinerjanya dibutuhkan saat vaksinasi sehingga mereka mendapatkan honor, karena sama-sama bekerja. Sayang wiwid tidak merinci sumber honorarium petugas non SK itu.
Menurut Wiwid, jika petugas vaksinator yang sudah bekerja semaksimal mungkin untuk membantu vaksinasi maka tidak adil jika jerih payahnya tidak dihargai.
“Besarannya beda kok. Jadi jangan merasa tidak mendapatkan keadilan dulu,” pungkas dia.
SAE