Penanews.id, BANGKALAN – Setahun lebih pasca ditutup paksa oleh warga, Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, berencana membuka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Buluh Kecamatan Socah.
Kepala DLH Bangkalan Anang Yulianto mengakui rencana itu belum disosialisasikan pada warga di sana. Namun dia nampak yakin warga akan mendukung rencana itu karena DLH telah menyiapkan konsep pengelolaan yang baru.
Menurut Anang, nantinya TPA Buluh tidak lagi sekedar tempat membuang sampah seperti dulu. Tapi akan menjadi TPS terpadu.
“Nanti kalau menjadi TPS terpadu, sehingga tidak menjadi tempat Sampah saja,” kata dia, Jumat, 30 Juli 2021.
Untuk menjadi TPS terpadu, DLH telah menyiapkan anggaran Rp 2,7 miliar. Dana ini untuk membangun ulang TPA Buluh, seperti menyediakan sarana dan prasarana termasuk pengebiran air bersih.
Tak hanya itu, para pekerjanya nanti akan mempekerjakan warga sekitar dengan jumlah 25 orang.
“Pembangunan TPA sudah persiapan, sudah dilelang, insyaallah Agustus dimulai,” tutur Anang.
Jika nantinya rencana pembangunan TPA Buluh kembali ditolak warga, Anang berharap ada dialog yang terbuka dengan begitu akan tercipta solusi bersama.
“Jangan cuma menolak, berikan alasan menolak karena apa, sehingga bisa menyandingkan solusinya,” tegas dia.
Ihwal rencana DLH ini, seorang pemuda warga Buluh mengaku secara pribadi tetap menolaknya. Sebab, selama TPA dibuka tak ada perbaikan pengelolaan sehingga hanya menimbulkan masalah kesehatan bagi warga.
“Kalau dibuka kami tetap menolak,” kata pemuda itu.
Meski menolak, pemuda itu menyarankan DLH meminta izin kepada semua masyarakat Buluh bila ingin TPA dibuka kembali.
“Jangan pamit sama satu dua orang saja, karena penduduk Buluh bukan hanya dua orang,” Teranngnya
Terkait izin kepada masyarakat, dirinya mengaku selama ini DLH tidak pernah datang kepada masyarakat untuk membicarakan terkait pembukaan TPA disana.
“Selama ini tidak ada dari PIhak DLH datang, apalagi membicarakan terkait pembukaan,” ucap dia.
SAE