Penanews.id, Bangkalan-Ikamaba Surabaya mengadakan Talkshow dengan tema yang bertajuk “wajah Pendidikan Kabupaten Bangkalan di tengah pandemi” yang dilaksanakan di Tretan Caffe Stadion Gelora Bangkalan, Selasa, (10/11/2020).
Adi Aynur Ridho selaku ketua Pelaksana mengatakan acara ini sebagai bentuk peduli kita pada pendidikan Bangkalan di Masa pandemi.
“Acara ini sebagai bentuk Representasi kepedulian Ikamaba pada Bangkalan mengingat Pandemi telah mengubah Orientasi pembelajaran luring (luar jaringan) menjadi daring (dalam jaringan) yang menimbulkan kebingungan”, Ucapnya.
Agus aynul yakin ketua umum IKAMABA Surabaya menilai bahwa pembelajaran dimasa pendemi harus dipertanyakan efektifitasnya.
“Kami juga mempertanyakan pada dinas pendidikan selaku institusi resmi yang menaui pendidikan bangkalan mengenai kesiapan sekaligus Efektivitas belajar mengajar di tengah pandemi” pungkasnya.
Zainul Qomar selaku pembicara pertama sekaligus sekertaris Dinas pendidikan Memang kurang efektif karena pandemi merupakan musibah tanpa diduga-duga.
“Saya rasa memang pembelajaran dimasa pandemi kurang efektif sebab pendemi ini merupakan hal yang belum terduga sehingga memang ini perlu persiapan yang mateng dari pemerintah daerah, namun kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membuat proses belajar-mengajar berjalan efektif” ucapnya.
Direktur K-Conk Mahfud Institute (KMI) Nur Hakim menyatakan dengan tegas bahwa pendidikan bangkalan masih penuh dengan masalah entah itu di masa pandemi maupun sebelum masa pandemi.
“Pendidikan di Bangkalan masih banyak permasalahan sebelum pandemi datang maupun sekarang di masa pandemi sehingga banyak yang harus dibenahi oleh Dinas Pendidikan mulai dari sistem dan sertifikasi guru, fokusnya juga tidak jelas bisa dikatakan wajah pendidikan bangkalan masih buram” ucapnya.
Ketua Komisi D Nur Hasan mengakui itu proses pembelajaran yang dimasa pandemi di Bangkalan masih kurang efektif.
“Saya mengakui bahwa pendidikan di masa pandemi masih kurang efektif sehingga internalisasi pembelajaran masih tertanggu dengan pemahaman penggunaan teknologi masyarakat bangkalan masih minim” tegasnya.
Diskusi berjalan dengan menarik antara pembicara dan peserta melontarkan pertanyaan yang kritis sehingga jalannya tidak membosankan.
“Diskusinya menarik antara peserta dan pembicara bisa secara terbuka melontarkan kritikan sekaligus masukan untuk dinas pendidikan namun sayang, kepala dinas pendIdikannya tidak berani datang”, ucap Mahmudin peserta.
Od_Ody