Penanews.id, BANGKALAN– Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Mathur Khusairi menggelar serap aspirasi (Reses) II Tahun Anggaran 2020.
Reses itu berlangsung di SMA 2 PGRI Bangkalan, Selasa 15 September 2020.
Para peserta Reses adalah Kepala Sekolah (Kepsek) SMA- SMK Swasta se Bangkalan.
Dalam kesempatan itu, anggota legislator dari Fraksi Keadilan Bintang Nurani itu diminta untuk memperjuangkan SMA- SMK Swasta dalam situasi dan kondisi apapun.
“Dengan adanya beliau ini kami berharap, SMA- SMA ini terus diperjuangkan. Tentunya tetap didukung oleh DPRD Jatim,” kata Ketua MKKS SMA Swasta, Syamsul Arifin saat Reses berlangsung.
Menurut Syamsul, pengelolaan SMA- SMK Swasta sangat rumit dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah minim. Untuk itu, Ia berharap kepada politisi dari Partai Bulan Bintang (PBB) itu agar selalu membimbing.
“Bantuan apa saja yang diterima oleh SMA-SMK Swasta tolong didampingi. Supaya apa saja yang diterima dikelola dengan baik dan tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan,” pintanya.
Selain Ketua MKKS SMA, Ketua MKKS SMK KH. Muhdori A Rohman juga menyampaikan sejumlah persoalan yang dihadapi oleh kepala sekolah SMK. Menurut dia, SMK Swasta seperti jalan ditempat lantaran keterbatasan dana.
“Saat ditelusuri kepala sekolah pada takut mengambil kebijakan mengambil dana dari masyarakat, karena ada Bos dan BOBP,” tuturnya.
“Sementara kelas yang ada di desa muridnya sangat minim tapi operasionalnya sama dengan yang sekolah besar. Misalnya di desa muridnya 20 operasionalnya sama dengan yang 40,” imbuhya.
Selain itu, KH. Mohdori juga mengatakan masih banyak SMK Swasta yang belum memiliki gedung sekolah. Jika melaksanakan proses belajar mengajar, maka pinjam gedung lain yang ada di yayasan setempat.
“Belum lagi ada yang roboh,” ujarnya. Perihal bantuan, lanjut dia, bukan rahasia umum bahwa SMK maupun SMA Swasta yang ada di Bangkalan paling sedikit dibandingkan dengan daerah lain.
“Kiranya bapak Mathur bisa menjempati apa yang yang menjadi masalah kami dan dapat memperjuangkan. Bukan hanya sekedar menyerap aspirasi,” harapnya.
Menanggapi curhatan itu, Mathur Khusairi mengatakan akan memperjuangkan hal itu. Terlebih di bidang infrastruktur. “Gimana mau blejar kalau ruang kelas gak punya. Saya akan menyampaikan keluhan itu,” tutupnya.
Abdi