
Penanews.id, Bangkalan– Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron masih enggan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) meski sudah terdapat 26 pasien terkonfirmasi positif Covid 19.
“Sampai saat ini belum ada arah kesana,” kata Ra Latif sapaan akrabnya saat ditemui di Pendopo Agung Kota Bangkalan usai melantik sejumlah pejabat tinggi pratama. Pada Rabu (20/4/2020) pagi.
Ra Latif mengungkapkan, jika ingin menerapkan PSBB, maka terlebih dahulu harus disosialisasikan kepada masyarakat agar tidak salah paham terkait SOP- nya, mengingat begitu ketatnya prokoler yang harus dijalankan.
“Misal kalau PSBB maka warung makan pembeli tidak boleh ada yang makan ditempat, tidak boleh,. Ini kalau PSBB aturan itu tidak hanya berlaku bulan puasa, habis lebaran juga,” ujarnya.
Pemberlakuan PSBB kata dia, juga harus menyiapkan tenaga ektra. Sebab, cukup banyak sumber tenaga manusia yang dibutuhkan jika hendak menerapkan kebijakan itu.
“Otomatis keluar masuknya aktifitas orang sangat betul- betul dibatasi, termasuk sektor ekonomi dan logistik,” ungkapnya.
“Untuk kesiapan itu kita akan sosialisasikan dulu kalau mau mengajukan PSBB ini, sehingga tidak ada dampak sosial lain setelah PSBB diterapkan,” imbuhnya.
Ia menilai penerapan PSBB di beberapa daerah masih belum menekan angka penyebaran covid secara maksimal. Karena di beberapa tempat penularan virus tetap saja berlangsung.
“Yang terpenting kesadaran masyarakat paling utama khususnya masyarakat pemudik,” cetusnya.
Ra Latif mengaku pernah membicarakan PSBB bersama jajaran Forkopimda dengan berbagai pertimbangan. Namun, lanjut dia, hanya sebatas diskusi dan wacana.
“Untuk sementara Bangkalan belum, masih sebatas diskusi, jika mengajukan PSBB, harud sosialisasi dulu, kalau tidak belum berani melangkah,” tutupnya.
Abdi