Penanews.id, BANGKALAN– Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Moh. Muhyi menyarankan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Bangkalan tidak gampang berstetmen seseorang positif terpapar Covid 19 hanya berdasarkan hasil rapid tes.
Menurut Muhyi, hampir seluruh masyarakat tau bahwa rapid tes bukan alat untuk mendeteksi apakah seseorang telah terpapar Covid atau tidak. Jika alat itu bukan acuhan murni, jangan langsung disampaikan apabila hasil rapid tes seseorang menunjukan positif.
“Itu yang akan membuat masyarakat semakin panik,” ujar dia kepada Penanews.id saat dihubungi melalui saluran seluler. Kamis (23/4/2020).
Selain itu, Muhyi juga menilai Gugus Tugas kurang transparan dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang siapa dan dimana tempat tingal warga yang dinyatakan terpapar.
“Hal ini malah memperparah kebingungan masyarakat. Padahal informasi yang jelas itu justru akan membuat masyarakat semakin waspada, bukan justru semakin panik,” ungkapnya.
Ia mengaku juga kerap dihujani pertanyaan oleh masyarakat perihal rilis yang dikeluarkan oleh Gugus Tugas. Sementara, pernyataan yang disampaikan tidak transparan dan terkesan menutupi.
Jika memang identitas seseoranh yang terpapar Covid harus dirahasiakan, minimal kata dia lokasinya disampaikan agar menjadi worning dan masyarakat lebih waspada serta berperilaku mengikuti arahan dari pemerintah.
“Misal kayak di Kamal itu. Saya bingung yang mau jawab. Saya pun bilang gak tuhu, wong memang tidak transparan pihak yang berwenang,” sebutnya.
Perihal informasi yang dinyatakan Positif Corona versi hasil Rapid tes dari Gugus Tugas, Ia mengaku banyak menemukan pemberitaan yang tersebar melalui media sosial (Medsos).
Ia pun mengaku ikut merepost dalam rangka agar masyarakat lebih waspada. Akan tetapi, kenyataannya, pernyataan Gugus Tugas penuh kontroversi. Jika pernyataan Positif Corona bukan hasil Swab/PCR, kenapa dinyatakan demikian.
“Sekarang saja anggota dewan melakukan rapid tes mandiri dan hasilnya berbeda. ini tambah simpang siur lagi gitu loh, dan masyarakat semakin bingung,” cetusnya.
Disamping itu, Muhyi mendesak agar Gugus Tugas Transpran perihal pengunaan anggaran dalam penaganan Covid 19. Ditegaskan dia, masyarakat harus tahu.
“Itu uang rakyat, wajar dong siapapun ingin tau dan diperuntukan untuk apa saja. Ini juga harus terbuka,” pintanya.
Yang terpenting, tegas dia, Gugus Tugas tidak gegebah memberikan pernyataan positif corona bagi seseorang jika hanya dari hasil rapid tes.
“Kalau hanya rapid tes jangan gampang menyatakan positif. Kecuali itu telah di Swab dan hasil PCR nya positif, dan lagi- lagi hasil swab juga harus transparan,” tandasnya.Abdi