Penanews.id,Bangkalan- Release terbaru kembali dikeluarkan oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Madura, Jawa Timur perihal Peta Sebaran Covid 19.
Termasuk kondisi perkembangan pasien terkonfir Positif Covid 19 asal Kecamatan Blega inisial R. Dalam keterangan releasenya, Tim Gugus Tugas menyebut hasil pemeriksaan tes Sweb/PCR kedua dari
BBPTK-PP Surabaya menyatakan dengan hasil negative.
“Untuk perkembangan pasien R asal Blega telah didapat hasil swab/PCR kedua dari
BBPTK-PP Surabaya dengan hasil negative,” terang Humas Gugus Tugas Penanganan Covid 19, Agus Zein seperti dikutip dari isi release, pada Selasa (14/4/2020).
Kemudian, lanjut dia, hasil tes PCR yang dinyatakan negatif masih akan diujikan kembali ke Laboratorium Litbangkes Jakarta. Pihaknya, sambungnya masih menunggu hasil. “Kami masih sedang menunggu hasilnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid 19 R. Abdul Latif Amin Imron menuturkan bahwa pasien terkonfir positif Asal Blega itu kondisinya terus menunjukan perkembangan membaik.
Menurutnya, pasien yang terkonfirmasi positif corona yang diumumkan pada Kamis (9/4) kemarin adalah warga asal Kecamatan Blega yang beberapa minggu lalu baru datang dari DKI Jakarta. Kini, lanjutnya, pasien dalam perawatan dan kondisinya membaik.
“Sampai saat ini pasien dalam perawatan di RS Bangkalan dan dalam kondisi membaik,” ujarnya kepada sejumlah awak media saat konferensi pers di Pendopo Agung, Kota Bangkalan. Jumat (10/4/2020).
Ra Latif sapaan lekatnya mengungkpakan, sebelum pasien dinyatakan positif, pihaknya telah melakukan tindakan medis sebanyak tiga kali. Pertama Rapid Test, hasilnya positif. Kemudian diambil Swab atau PCR untuk diuji di laboratorium Surabaya, dan hasilnya juga positif.
“Yang ketiga dengan spesimen yang sama atau swab, untuk diuji di laboratorium Litbangkes Jakarta, dan hasilnya juga positif,” terangnya.
Selama menunggu hasil dari Litbangkes Jakarta, tepatnya dua yang hari lalu, sambung dia, pihaknya telah mengambil kembali Swab pasien untuk diuji kembali di Labaratorium di Surabaya untuk mengetahui hasil pengobatan selama perawatan isolasi.
“Apabila nanti hasilnya negatif, maka pasien bisa dikatakan sembuh dan boleh pulang. Akan tetapi, apabila kalau nantinya masih positif maka perawatan isolasi akan dilanjut,” tandasnya.(Abdi)