Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) berdiri pertama kali pada tanggal 24 Februari 1954 dilatar belakangi berbagai persoalan.
Gagasan mendirikan organisasi keterpelajaran di bawah naungan NU ini muncul salah satunya dilatar belakangi persoalan ideologi dan sosial serta pendidikan.
Dicetuskan oleh berapa inisiator, salah satu penggagas yang kemudian menjadi Ketua Umum pertama adalah M Tolhah Mansur, seorang Ahli Hukum Tata Negara.
KH. Tolhah Mansur, demikian lebih dikenal, menjadi Ketua Umum IPNU pertama ditemani oleh berapa orang setelah ditetapkan melalui Konferensi Besar (Konbes) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU di Surabaya pada tanggal 24 Februari 1954.
Berbagai persoalan yang menjadi titik fokus IPNU adalah bagaimana menjadi garda awal dalam pengkaderan di lingkungan NU, khususnya di tatanan pelajar, yaitu dengan mendoktrin mereka dengan pemahaman Islam yang moderat.
Oleh sebab itu, penting kiranya di Hari Lahir IPNU ke-66 menciptakan generasi yang unggul dan maju melalui pengkaderan yang orientasinya adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan yang berakhlakul karimah.
Melihat perkembangan zaman yang bagitu pesat, generasi milenial yang hidup dalam arus teknologi dewasa ini tentu harus menjadi perhatian bagi IPNU.
Karena seiring perkembangan zaman, tantangan IPNU dari masa ke masa juga mengalami peningkatan dan membutuhkan grand design yang menyesuaikan dengan zaman.
Mengutip pepatah “Pemuda adalah harapan bangsa”, maka salah satu tantangannya bagaimana IPNU menciptakan generasi harapan bangsa yang tidak menafikan arus globalisasi.
Dan terpenting menciptakan pelajar yang berakhlakul Kharimah, yang punya sopan santun, bukan justru jadi kaum elit yang lazimnya jauh dari masyarakat.
Di usia yang ke-66, IPNU sudah memasuki periode yang sudah matang. Karena itu, kini saatnya IPNU mempersiapkan diri dengan menyatukan shaf demi tegaknya Ahlusunnah wal Jamaah demi menggapai RidoNya.
Maraknya paham radikal (Radikalisme) di kalangan pelajar juga bukan sekadar isapan jempol belaka. Misalnya sayap Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menyasar melalui organisasi sekolah.
Maka, di sinilah fungsi utama IPNU untuk menjaga identitas kebangsaan dan ajaran Islam yang moderat dan toleran, bukan mengkafirkan.
Selamat Hari Lahir IPNU Ke-66 Tahun Harmoni Pelajar Indonesia, Satu Dalam Karya. Semoga IPNU Semakin Unggul, Maju dan Berkah.
“Mari Berkhidmat dan Berjuang Untuk NU dan Indonesia Tercinta”. Belajar, Berjuang dan Bertakwa.
Penulis: Moh. Agei Hidayat
KADER MUDA NU.
PW IPNU JATIM.
PENDIRI MEDISKU.
Editor: kandang/CK