
Penanews.id, BANGKALAN — Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dari Fraksi Partai Demokrat, H. Hasani bin Zuber, menggelar kegiatan serap aspirasi masyarakat dengan tema “Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan” di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Acara yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, pelaku UMKM, pemuda, dan berbagai elemen warga ini menjadi wadah untuk menyampaikan harapan dan persoalan nyata yang dihadapi masyarakat dalam sektor ekonomi.
Dalam forum tersebut, Hasani menegaskan pentingnya membangun ekonomi yang berpihak kepada rakyat kecil, tanpa diskriminasi dan dengan prinsip keadilan sosial.
“Ekonomi kerakyatan bukan sekadar slogan. Ini soal memastikan bahwa petani, nelayan, pedagang kecil, dan pelaku UMKM di Bangkalan punya akses yang setara terhadap sumber daya, pelatihan, dan pasar,” ujar Hasani, Kamis, 24 April 2025.
Sebagai contoh program konkret, Hasani mendorong penguatan koperasi desa yang dikelola secara transparan, pemberian modal usaha berbunga rendah untuk pelaku usaha mikro, serta program pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal seperti pengolahan hasil tani, batik Madura, dan kuliner khas Bangkalan.
Ia juga menyebutkan inisiatif pembentukan Rumah Produksi Bersama bagi kelompok UMKM, agar para pengusaha kecil bisa memproduksi barang dengan standar yang lebih baik dan biaya produksi yang lebih efisien.
Selain itu, Hasani menekankan pentingnya digitalisasi ekonomi kerakyatan. Ia mendorong adanya pelatihan pemasaran digital dan pemanfaatan media sosial bagi UMKM lokal agar produk mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga nasional.
Forum aspirasi ini ditutup dengan dialog terbuka, di mana masyarakat menyampaikan keluhan tentang akses modal, pemasaran hasil usaha, serta kebutuhan pendampingan yang berkelanjutan. Semua aspirasi tersebut dicatat oleh H. Hasani untuk kemudian disampaikan dan diperjuangkan di tingkat pusat.
“Saya datang bukan hanya untuk bicara, tapi untuk mendengar. Karena suara rakyat Bangkalan adalah kekuatan saya di Senayan,” pungkasnya. EMbe