
Penanews.id, Bangkalan – Ribuan jamaah membanjiri Lapangan Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, pada Kamis, 3 April 2025.
Mereka hadir untuk mengikuti acara Halal Bihalal Internasional ke-XVI yang diselenggarakan oleh Himpunan Santri, Alumni, dan Simpatisan (Hisan dan Hisanah) Pondok Pesantren Nurul Cholil Demangan. Acara ini juga menjadi momentum Haul Perdana wafatnya KH Zubair Munstashor, pengasuh pesantren yang dihormati.
Lebih dari 25 ribu orang hadir, termasuk berbagai tokoh penting. Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, yang merupakan alumni Pondok Pesantren Nurul Cholil, tampak hadir bersama Wakil Bupati, Moh. Fauzan Djakfar.
Selain itu, penceramah ternama asal Pamekasan, KH Musleh Adnan, kembali didapuk untuk memberikan tausiyah. Kiai Musleh telah menjadi pengisi tetap dalam acara ini selama tiga tahun berturut-turut.

Acara semakin khidmat ketika ditayangkan video mengenang KH Zubair Muntashor. Video tersebut menampilkan perjalanan hidup beliau dalam membimbing santri serta pengabdiannya dalam dunia pendidikan Islam. Suasana haru menyelimuti ribuan jamaah yang tak kuasa menahan air mata, mengingat jasa besarnya.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Cholil, KH Hasani bin Zuber, dalam sambutannya mengajak para alumni dan simpatisan untuk meneruskan perjuangan para muassis pesantren Nurul Cholil.
Menurut Anggota Komisi VI DPR RI ini, salah satu caranya adalah dengan memberikan perhatian pada dunia pendidikan agama, khususnya di Pesantren Nurul Cholil.
“Di tengah zaman seperti sekarang, kita semua sepakat bahwa Pendidikan agama adalah benteng terakhir kita. Jangan sampai benteng ini rapuh,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Hisan, KH Ahmad Faqot Zubair, mengungkapkan kebahagiaannya karena alumni yang hadir terus bertambah setiap tahun.
“Tahun depan, tuan rumah berikutnya adalah kecamatan Banyuates di Sampang. Ini akan jadi tantangan bagaimana yang hadir jauh lebih banyak lagi,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan perkembangan pembangunan pesantren dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa proyek yang telah terealisasi mencakup pembangunan asrama baru dan peningkatan fasilitas kamar mandi untuk kenyamanan santri.
Selain itu, ia melaporkan bahwa penggalangan dana melalui program Koin Hisan telah mencapai kurang lebih Rp390 juta. Dana tersebut digunakan untuk merenovasi tempat wudu di samping langgar serta memperbaiki kanopi.
“Dengan kebersamaan dan dukungan kita semua, insyaAllah target Rp500 juta segera tercapai. Setiap rupiah yang disumbangkan akan menjadi ladang amal jariyah bagi kita semua,” tambahnya.

Sebagai puncak acara, KH Musleh Adnan menyampaikan ceramah agama mengenai pentingnya meneruskan perjuangan guru yang telah wafat. Dalam tausiyahnya, beliau mengingatkan bahwa penghormatan kepada guru bukan hanya dengan mengenang, tetapi juga dengan meneruskan perjuangan mereka.
“Kenapa yang datang terus bertambah, karena yang diperjuangan oleh almarhum Kiai Zubair adalah kebaikan. Dan kebaikan itu seperti permata. Siapa yang tidak mau sama permata?,” tuturnya.
Acara Halal Bihalal Internasional Hisan dan Hisanah tahun ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga bukti bahwa perjuangan Pondok Pesantren Nurul Cholil terus hidup di hati para santri dan alumni.
Dengan kehadiran puluhan ribu jamaah, acara ini semakin menegaskan peran pesantren sebagai pusat pendidikan dan dakwah yang berpengaruh di Bangkalan. EMbe