Penanews.id,BANGKALAN- Pertumbuhan ekonomi dan percepatan pembangunan daerah tampak menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Tak tanggung, pemkab langsung menggelar Focus Group Discussion (FGD) guna membahas pertumbuhan ekonomi serta indikator strategis pembangunan di daerah.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Diponegoro, Kantor Pemkab Bangkalan itu dibuka langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Bangkalan, Bambang Budi Mustika.
Dalam sambutannya, Bambang menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Bangkalan tahun ini menunjukkan tren positif, meskipun peningkatannya baru mencapai 1 persen lebih.
Ia menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor untuk mendorong pertumbuhan yang lebih signifikan ke depannya.
“Pertumbuhan ekonomi yang kita capai adalah awal yang baik. Namun, diperlukan kerja sama dari seluruh pihak untuk memastikan perkembangan yang lebih pesat dan berkelanjutan,” ujar Bambang.
Forum ini menghadirkan sejumlah pemateri berkompeten, di antaranya Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Moh Hasan Faisol, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Eko Setiawan, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangkalan Insaf Santoso.
Dalam paparannya, Hasan Faisol menyoroti peran penting Dinas Kominfo sebagai walidata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Kominfo memiliki komitmen kuat untuk memastikan ketersediaan data yang akurat dan valid sebagai landasan dalam penyusunan kebijakan strategis,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan meningkatkan alokasi sumber daya untuk memperkuat kelengkapan dan akurasi data yang dibutuhkan oleh Pemkab Bangkalan.
Sementara itu, Kepala Bappeda Eko Setiawan dan Kepala BPS Insaf Santoso turut memberikan pemaparan terkait indikator strategis pembangunan yang menjadi tolok ukur dalam menilai kinerja ekonomi daerah.
Melalui kegiatan FGD ini, diharapkan Kabupaten Bangkalan mampu mengidentifikasi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Abdi