
Penanews.id, JAKARTA – Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menyoroti lelang pengadaan gorden untuk rumah dinas jabatan anggota DPR.
Formappi menyorot karena pemenang lelang yakni PT Bertiga Mitra Solusi adalah perusahaan di bidang IT namun bisa memenangkan tander senilai Rp 43,5 miliar.
Peneliti Formappi, Lucius Karus, mengatakan baru bekerja sebagai penyedia interior.
“Profil mengenai bidang penyedia interior itu nampaknya merupakan bidang kerja baru dari PT Bertiga Mitra Solusi ini. Karena pada saat mencari informasi mengenai perusahaan ini, persis setelah pengumuman pemenang tender gorden awal April lalu, informasi bidang pekerjaan perusahaan lebih banyak pada bidang informasi teknologi,” ujar Lucius dilansir detik.com.
Lucius mengungkapkan pengadaan gorden bukan fokus atau keahlian utama dari PT Bertiga Mitra Solusi. Dia merasa hal ini mencurigakan.
“Bahkan dari 7 proyek yang dilampirkan pada website terkini, 6 di antara proyek itu semuanya terkait bidang IT. Maka sangat jelas kalau PT Bertiga Mitra Solusi ini sesungguhnya adalah perusahaan di bidang IT. Ketika ia terlihat justru ikut pada proyek yang sesungguhnya bukan keahlian atau fokus utama perusahaannya, maka memang perlu dipertanyakan,” tuturnya.
“Saya kira proses tender yang baik juga harus memperhitungkan kualifikasi perusahaan. Kan nggak lucu, perusahaan IT malah nyangkut di gorden? Ketika pemenang tender gorden justru adalah perusahaan yang bergerak di dunia IT maka mungkin saja ada yang tidak beres dalam proses seleksi,” sambung Lucius.
Lucius curiga ada ‘permainan’ di balik menangnya PT Bertiga Mitra Solusi karena perusahaan IT yang justru memenangi proyek gorden. Dia mengingatkan bahwa dana yang dianggarkan untuk proyek gorden itu tidak main-main.
“Mungkin saja ada semacam kongkalingkong antara penyelenggara tender dan perusahaan pemenang tender. Sehingga sekalipun profil perusahaan di bidang IT justru terpilih sebagai pengerja proyek gorden. Saya kira mempertanyakan kualifikasi perusahaan pemenang tender gorden ini jadi penting karena anggaran yang akan dikelola bukan uang remeh,” jelasnya.
EMbe