• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Jumat, 27 Mei 2022
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Nasional

Terawan Dipuji, Terawan Dicaci

  • Senin, 28 Maret 2022 09:30
FacebookTwitterWhatsApp

Baca Juga:

Cerita Vanessa, Sembuh dari Lumpuh Setelah Vaksin Nusantara

Ditengah Polemik IDI vs Terawan, Lahir Organisasi PDSI

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Foto Tempo


Penanews.id, JAKARTA – Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah diberhentikan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Keputusan itu ditetapkan dalam Muktamar XXXI IDI di Banda Aceh, Jumat, 25 Maret 2022.

Sebelum nama Terawan kembali diperbincangkan karena diberhentikan dari IDI, dokter militer itu sempat disoroti mengenai Vaksin Nusantara.

Adapun Vaksin Nusantara telah mengundang pro dan kontra sebelum pemerintah menetapkannya bukan lagi sebagai riset vaksin Covid-19.

Risetnya sebagai vaksin juga sempat diberhentikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena sejumlah prosedur uji klinis yang dianggap tak diikuti oleh Terawan dan timnya. Salah satunya, karena tak ada pengawasan dari Komite Etik.

Dilansir tempo.co, berik sederet Kontroversi Vaksin Nusantara Terawan

1. Terawan mengatakan tak perlu perdebatan Vaksin Nusantara

Terawan memandang, tak perlu perdebatan Vaksin Nusantara sebagai vaksin atau terapi dan juga penamaannya.

Menurut dia, yang terpenting dilakukan segera mempublikasi teknologi terapi kekebalan tubuh berbasis vaksin sel dendritik untuk dijadikan bukti riset Covid-19 pada dunia.

“Soal hipotesisnya nanti diterima atau ditolak, itu bukan persoalan. Yang penting sudah kita buktikan pakai riset,” katanya dalam seminar daring Pandemic Covid 19: Lessons Learned and Efforts to Reinforce Health Security to Accelerate Covid-19 Handling, pada Selasa, 27 Mei 2021.

2. Riset yang dianggap legend

Menurut Terawan, ketahanan dan kesehatan nasional menghadapi pandemi bisa diatasi dengan membuat imunitas untuk setiap warga negara.

Ia mengutip pengalaman dirinya sebagai relawan Vaksin Nusantara dan mengaku telah merasakan efek imun dari vaksinasi itu.

“Rasanya enak,” katanya. Ia menjelaskan, efek berdasarkan literatur yang dibacanya, kekebalan tubuh puluhan tahun. “Riset ini akan jadi legend bagi RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto),” ucap Terawan.

3. Terawan minta dukungan DPR untuk Vaksin Nusantara

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono, menyayangkan langkah Terawan yang sering tampil di DPR.

Bekas Menteri Kesehatan terang-terangan meminta dukungan DPR untuk pengembangan Vaksin Nusantara pada Rabu, 16 Juni 2021.

Pandu mengatakan, jika Terawan seorang ilmuwan maka seharusnya tidak presentasi di DPR. “Tapi presentasi di kalangan ilmuwan,” kata Pandu, Kamis, 17 Juni 2021.

4. Terawan cenderung seperti politikus

Pandu mengatakan, Terawan bukan lagi ilmuwan, tapi politikus, karena sering meminta dukungan DPR agar vaksin Nusantara bisa dilanjutkan.

Menurut Pandu, jika kajian dan presentasi itu dilakukan di depan kalangan akademisi atau ilmuwan, maka vaksin Nusantara itu bisa dikaji secara ilmiah.

Para ilmuwan pasti akan bertanya-tanya mengenai keseluruhan proses penelitian vaksin Nusantara.

“Kalau presentasi di DPR, mereka kebanyakan tak mengerti. Dan belakangan memberikan dukungan saja,” kata Pandu.

5. Kata Terawan, Vaksin Nusantara tak butuh anggaran negara

Terawan pernah mengatakan tidak membutuhkan anggaran negara untuk mengembangkan Vaksin Nusantara. Ia hanya butuh izin lembaga terkait untuk melanjutkan uji klinis Vaksin Nusantara.

“Kalau masalah anggaran, jujur saya tidak butuh anggaran dari negara, yang saya butuhkan adalah good will dan political will,” kata Terawan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, 16 Juni 2021.

Menurut dia, penelitian sel dendiritik itu tak butuh banyak dana. Paling banyak, kata dia, dihabiskan untuk perbaikan laboratorium agar sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practice (GMP).

EMbe

Tags: Dokter terawanKontroversi terawanTerawan dipecat IDIVaksin Nusantara
14
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp

Berita Terkait

Hendak Lanjut S2 di Swiss, Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai

Hendak Lanjut S2 di Swiss, Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai

2 jam yang lalu
5
Jadi ‘Spesial One’ di Kabinet, Begini Cerita Kedekatan Luhut dan Jokowi

Jadi ‘Spesial One’ di Kabinet, Begini Cerita Kedekatan Luhut dan Jokowi

19 jam yang lalu
8
Cerita Mantan Bupati Sulit Cari Suara Saat Pindah dari PPP ke PKS

Cerita Mantan Bupati Sulit Cari Suara Saat Pindah dari PPP ke PKS

21 jam yang lalu
9
2023, Tidak Ada Lagi Tenaga Honorer di Pusat hingga Daerah, Bisakah?

2023, Tidak Ada Lagi Tenaga Honorer di Pusat hingga Daerah, Bisakah?

2 hari yang lalu
15
Dua Hakim Ditangkap Karena Sabu, Kadang Nyabu Saat Sidang

Dua Hakim Ditangkap Karena Sabu, Kadang Nyabu Saat Sidang

3 hari yang lalu
28
Harta Kekayaan Wakil Ketua KPK Bertambah, Meski Kena Sanksi Potong Gaji

Harta Kekayaan Wakil Ketua KPK Bertambah, Meski Kena Sanksi Potong Gaji

3 hari yang lalu
6
Berikutnya
Ini Sanksi Bagi PNS yang Tidak Mau Pindah ke IKN

Ini Sanksi Bagi PNS yang Tidak Mau Pindah ke IKN

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2021 Penanews.id All right reserved.