
Penanews.id, PAPUA – Situasi di Kabupaten Yalimo, Papua kembali memanas. Selasa, 24 Agustus 2021, sekelompok orang membakar lima rumah dekat pusat kota.
Di tempat lain, massa juga melakukan pencegatan dengan memalang ruang jalan untuk mencegah agar tak ada orang keluar atau pun masuk ke kabupaten itu.
Akibat pencegatan ini, roda perekonomian hingga akses pelayanan publik di Yalimo masih sulit.
Dilansir dari BBC Indonesia, Kamis, 25 Agustus 2021, Polda Papua membenarkan peristiwa itu dan tengah menyelidikinya.
1. 30 kantor Pemda dibakar
Konflik di Yalimo bermula sejak Juni lalu. Data yang dirilis polisi pada Juli menyebut 30 kantor Pemda, 120 rumah dan 110 kendaraan telah dibakar massa.
Hingga kini, lebih 1000 orang warga Yalimo memilih mengungsi ke kabupaten terdekat seperti Wamena. Sebagian berlindung di markas tentara atau polisi.
2. Konflik terkait Pilkada.
Kerusuhan di Yalimo bermula saat Mahkamah Konstitusi membatalkan dari kemenangan salah satu Pasangan calon bupati dan wakil bupati Yalimo: Erdi Dabi-John Wilil.
Alasannya, Erdi Dabi dinilai masih berstatus mantan terpidana, sehingga baru dapat mengajukan diri sebagai calon bupati lima tahun mendatang.
Putusan MK ini dijawab dengan kemarahan massa pendukungnya dengan melakukan aksi pembakaran bangunan dan kendaraan bermotor pada akhir dan awal Juli di Yalimo.
EMbe