• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Sabtu, 17 April 2021
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Tekno
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Tekno
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Opini

Kenapa JAD Sedemikian Ngawurnya?

Selasa, 30 Maret 2021 15:16
di Opini
0 0
0
22
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp



Polri melansir pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, sepasang suami-isteri, terafiliasi dengan JAD (Jamâ’ah Anshârut Daulah). Organisasi ini didirikan oleh Aman Abdurrahman pada 2014.

Dia alumni LIPIA, Jakarta. Dia pengagum Abu Muhammad Ashim al-Maqdisi, penulis kitab Al-Kawâsyif al-Jaliyah fi Kufr al-Dawlah al-Sa’ûdiyah. Kerajaan Arab Saudi, menurut Al-Maqdisi, adalah negeri kafir dan brengsek (al-dawlah al-khabîtsah) karena mencampuradukkan hukum Allah dengan hukum buatan manusia.

Baca Juga:

Alasan Perempuan Mudah Terpapar Radikalisme

Marak Aksi Teror, Puan Maharani Latihan Menembak di Mako Brimob

Dia juga menyatakan Masjidil Haram diimami para imam kafir. Kontan pernyataan ini membuat geram para tokoh dan pemuka salafi yang induknya Arab Saudi.

Aman mengagumi sikap radikal dan tanpa tedeng aling-aling Al-Maqdisi. Dia banyak menerjemahkan buku-buku ideolog ISIS ini. Pada 22 Juni 2018, PN Jaksel menyatakan Aman terbukti mengotaksi sejumlah aksi teror dan menjatuhkan hukuman mati.

Pasca Aman, kepemimpinan JAD diteruskan Zainal Anshori alias Abu Fahry. Tapi, dia juga ditangkap pada Maret 2017 dan divonis 7 tahun kurungan.

Di tangan siapa tongkat komando JAD sekarang? Para pengamat bingung. JAD mewakili gerakan teror gelombang ketiga. Cirinya: spartan, militan, bonek, dan nyaris tanpa komando. Komando mereka ideologi: mereka tengah menghadapi thagut dan para pembela thaghut.

Thaghut adalah sistem yang tidak kaffah mengadopsi nizam Islam. NKRI berdasarkan Pancasila adalah thaghut. Penyelenggaranya: eksekutif, legislatif, dan yudikatif adalah lembaga-lembaga thaghut. Pembela-pembelanya: Polri, TNI, pengadilan, dan ormas-ormas pro NKRI adalah Ansharut Thaghut.

Apa beda teroris gelombang kedua dan ketiga? Dua-duanya sama-sama salafi-jihadi. Bedanya, teroris gelombang kedua lebih terlatih dan terpimpin. Ilmu agamanya juga lebih matang. Banyak di antara mereka alim, menguasai ilmu-ilmu agama karena digembleng di Afghanistan.

Mereka tidak hanya dilatih tadrib askari (diklat militer), tetapi juga diajari ilmu tauhid, tafsir, hadis, dan fikih jihad. Banyak di antara mereka meyakini tidak boleh merusak tempat ibadah. Mereka juga pantang melibatkan wanita dan anak-anak.

Sementara teroris gelombang ketiga mayoritas awam ilmu agama. Skil militer mereka juga terbatas. Amaliah bisa dilakukan seadanya dan semampunya.

Mari kita bandingkan produk amaliah generasi kedua dan ketiga.

Generasi kedua: Bom Bali I (2002), bom JW Marriot, Jakarta (2003), bom Kedubes Australia, Jakarta (2004), bom Bali II (2005), dan bom JW Marriot dan Ritz Carlton, Jakarta (2009). Korbannya kolosal, menimbulkan trauma yang mendalam.

Generasi ketiga: bom Jl. MH Thamrin (2016), bom Mapolresta Surakarta (2016), Bom Molotov Samarinda (2016), bom Kampung Melayu (2017), bom Bandung (2017), kerusuhan Mako Brimob (2018), bom Gereja Surabaya (2018), bom Mapolrestabes Medan, penusukan Menkopolhukam Wiranto (2019), dan bom Gereja Katedral, Makassar (2021).

Ini rata-rata bom bunuh diri. Korbannya mereka sendiri. Betul-betul amatiran. Sebagian melibatkan pasangan suami-isteri yang frustrasi. Tentu saja tanpa skil militer yang memadai. Bahasa arek Suroboyo-nya: bonek.

Modalnya semangat. Pokoknya jihad. Ibarat kata, tak ada rotan akar pun jadi. Tidak ada bom, bisa dengan kelewang, ketapel, atau belati. Tidak ada granat, bisa dengan bom panci.

Mereka sering diolok-olok oleh seniornya teroris gelombang kedua. Kalau di-bloko-suto-kan, kira-kira begini: pekok, ngawur, tidak terukur! Tapi daya tular mereka cepat sekali, seperti virus korona. Ibarat hilang satu, tumbuh seribu.

Dicokok aparat di sini, bertunas di sana. Alhasil, kita masih akan menghadapi sel-sel JAD entah sampai kapan. Wallahu a’lam.

M Kholid Syeirazi

Tags: Kronologi Bom makassarM Khalid SyeiraziSejarah JAD
BagikanTweetKirim

Berita Terkait

Pidato Nabi Muhammad Menyambut Bulan Ramadan

Pidato Nabi Muhammad Menyambut Bulan Ramadan

4 hari yang lalu
15
Tak Bisa Taraweh Karena Harus Bekerja, Begini Penjelasam Gus Baha’

Tak Bisa Taraweh Karena Harus Bekerja, Begini Penjelasam Gus Baha’

5 hari yang lalu
28
Mengenang Nawal El-Saadawi Perempuan di Titik Revolusi

Mengenang Nawal El-Saadawi Perempuan di Titik Revolusi

4 minggu yang lalu
21
Perubahan Krusial Amdal dalam UU Cipta Kerja

Perubahan Krusial Amdal dalam UU Cipta Kerja

4 minggu yang lalu
10
Wow, Impor Beras Amanah UU Cipta Kerja

Wow, Impor Beras Amanah UU Cipta Kerja

1 bulan yang lalu
13
Sejarah Asal-usul Sate Madura

Asal-usul Sate Madura

1 bulan yang lalu
40
Berikutnya
Ahmat Yani Jadi Ketua Partai Masyumi, Siapa Dia?

Ahmat Yani Jadi Ketua Partai Masyumi, Siapa Dia?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Terbaru
Mati Satu Tumbuh Seribu: IndoXX1 Tutup, Ini Dua Situs Penggantinya!

Mati Satu Tumbuh Seribu: IndoXX1 Tutup, Ini Dua Situs Penggantinya!

2 Januari 2020
Seorang Anak Membacok Selingkuhan Ibunya Hingga Tewas di Bangkalan

Seorang Anak Membacok Selingkuhan Ibunya Hingga Tewas di Bangkalan

27 April 2020
Warga Blega Positif Corona versi Tes PCR, Baru Datang dari Jakarta

Warga Blega Positif Corona versi Tes PCR, Baru Datang dari Jakarta

3 April 2020
Polisi Bangkalan Ungkap Kasus Begal Online, Modusnya Jual Motor Murah di Facebook

Polisi Bangkalan Ungkap Kasus Begal Online, Modusnya Jual Motor Murah di Facebook

8 Januari 2021
Kenali eSIM Sebelum Membeli iPhone 11

Kenali eSIM Sebelum Membeli iPhone 11

26
Kecanduan Hubungan Intim, Janda 3 Anak Melakukan Hubungan Intim Sehari 5 Kali Tidak Puas

Kecanduan Hubungan Intim, Janda 3 Anak Melakukan Hubungan Intim Sehari 5 Kali Tidak Puas

18
Mati Satu Tumbuh Seribu: IndoXX1 Tutup, Ini Dua Situs Penggantinya!

Mati Satu Tumbuh Seribu: IndoXX1 Tutup, Ini Dua Situs Penggantinya!

18
Pendidikan Ekstra Kurikuler Sebagai Pendidikan Membentuk Karakter Siswa Sejak Dini

Pendidikan Ekstra Kurikuler Sebagai Pendidikan Membentuk Karakter Siswa Sejak Dini

15
Cekcok Jelang Berbuka, Adik Bunuh Kakak di Pamekasan

Cekcok Jelang Berbuka, Adik Bunuh Kakak di Pamekasan

16 April 2021
Kemenag: Melarang Warung Buka Siang Hari Saat Ramadan Berlebihan

Kemenag: Melarang Warung Buka Siang Hari Saat Ramadan Berlebihan

16 April 2021
Diserang Isu Merk atau Logo Partai, Begini Penjelasan Demokrat

Diserang Isu Merk atau Logo Partai, Begini Penjelasan Demokrat

16 April 2021
Misteri Avanza dan RX King Dalam Pembunuhan Poapale Ketapang

Misteri Avanza dan RX King Dalam Pembunuhan Poapale Ketapang

16 April 2021
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Tekno
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2019 Penanews.id All right reserved.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In