• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Senin, 19 Mei 2025
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Nasional

Ada Virus Baru Lur! Namanya Nipah…

  • Kamis, 28 Januari 2021 10:36
FacebookTwitterWhatsApp
jangan lupa pakai masker

penanews.id, JAKARTA– Virus Nipah menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Saat pandemi Covid-19 masih memukul berbagai sendi kehidupan, virus Nipah menjadi sorotan karena ilmuwan di sejumlah Asia menyampaikan kasus yang terjadi di negaranya.

Organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan virus Nipah pertama diketahui pada 1998 di Malaysia.

Baca Juga:

Menguak Asal Usul Virus Corona

Obat Lawas Ini Efektif Menyembuhkan Pasien Corona, Begini Reaksi WHO

Virus tersebut kemudian menyebar ke sejumlah negara, seperti Thailand, India, Singapura, Cina, dan Bangladesh.

Sebagaimana Covid-19 yang menyebar melalui perantara kelelawar, virus Nipah juga bertransmisi lewat kelelawar, khususnya kelelawar buah dan babi.

“Infeksi virus Nipah adalah penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia, juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung dari orang ke orang,” demikian tertulis di laman resmi WHO.

Seseorang yang terinfeksi virus Nipah akan merasakan gangguan pernapasan hingga peradangan pada jaringan otak hingga mengganggu kerja saraf atau ensefalitis. WHO menyatakan belum ada obat atau vaksin khusus virus Nipah.

Direktur Eksekutif Access to Medicine Foundation, sebuah nirlaba yang berbasis di Belanda, Jayasree K. Iyer mengatakan wabah virus Nipah yang terjadi di Cina, dengan tingkat kematian hingga 75 persenberpotensi menjadi risiko pandemi besar berikutnya. “Virus Nipah merupakan penyakit menular yang bisa meledak kapan saja,” kata Jayasree K. Iyer seperti dikutip dari The Guardian.

Virus Nipah masuk dalam daftar sepuluh penyakit menular WHO yang memiliki risiko kesehatan terbesar. Di dalam daftar penyakit menular itu juga ada Mers dan Sars. Dua penyakit ini sama-sama dipicu oleh virus Corona yang memiliki risiko kematian lebih tinggi dari Covid-19, namun tidak terlalu mudah menular.

Kelelawar buah diduga menjadi inang alami dari virus Nipah. Masa inkubasi virus Nipah mencapai 45 hari. Artinya, jika dalam periode itu orang yang terinfeksi tidak menyadari kondisinya, maka virus ini dapat menyebar antarmanusia dengan jangka waktu yang cukup lama.

Virus Nipah dari kelelawar dapat menyebar ke berbagai hewan yang dikonsumsi manusia. Bisa juga lewat buah yang terkontaminasi virus Nipah dari kelelawar buah tadi. Dan transmisi virus dari manusia ke manusia. Bangladesh dan India adalah dua negara yang pernah mengalami pandemi virus Nipah yang diduga dipicu dari jus kurma.

Kelelawar buah keluar pada malam hari dan hinggap di pepohonan perkebunan kurma. Kelelawar itu mengambil sari buah dan meninggalkan kotoran setelahnya. Petani kemudian mengambil buah tersebut dan ini bisa menjadi awal kontaminasi virus ke manusia.

Secara alami, kelelawar buah hidup di hutan lebat dengan banyak pohon buah-buahan. Para peneliti menyimpulkan kebakaran hutan dan kekeringan memaksa kelelawar keluar dari habitat aslinya dan mencari makanan ke perkebunan di sekitarnya. Saat di bawah tekanan, kelelawar akan melepaskan lebih banyak virus, termasuk virus Nipah, karena stres.

sumber: tempo.co

Tags: virus baru duniavirus nipahWHO
43
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp

Berita Terkait

Dikungjungi Menteri Ekraf, SBY Umumkan Akan Gelar Pameran Tunggal dan Luncurkan Karya Seni Terbaru Akhir Tahun ini

Didukung Menteri Ekraf, SBY Akan Hadirkan Pameran dan Luncurkan Karya Seni Terbaru di Akhir Tahun

17 jam yang lalu
13
Empat Pilar MPR Jadi Benteng Hadapi Hoaks dan Disintegrasi

Empat Pilar MPR Jadi Benteng Hadapi Hoaks dan Disintegrasi

4 minggu yang lalu
20
Agar UMKM di Bangkalan Berkembang,  Anggota MPR RI  Tawarkan Solusi Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan

Agar UMKM di Bangkalan Berkembang, Anggota MPR RI Tawarkan Solusi Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan

4 minggu yang lalu
36
Hasani Bin Zuber: Empat Pilar Kebangsaan sejalan Dengan Sejarah Islam dan Perjuangan Ulama

Hasani Bin Zuber: Empat Pilar Kebangsaan sejalan Dengan Sejarah Islam dan Perjuangan Ulama

3 bulan yang lalu
20
Kepala Daerah Wajib Hadiri Pelantikan Serentak di Jakarta, Biaya Ditanggung Pemda

Kepala Daerah Wajib Hadiri Pelantikan Serentak di Jakarta, Biaya Ditanggung Pemda

3 bulan yang lalu
27
Tiga Alasan Anggota DPR Hasani bin Zuber Dukung Kenaikan PPN 12 Persen

Tiga Alasan Anggota DPR Hasani bin Zuber Dukung Kenaikan PPN 12 Persen

5 bulan yang lalu
26
Berikutnya
Awalnya Ditawari Kerja, Berakhir Jadi Pelacur

Awalnya Ditawari Kerja, Berakhir Jadi Pelacur

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2021 Penanews.id All right reserved.