penanews.id, JAKARTA -Menteri Kesehatan Sri Lanka, Pavithra Wanniarachchi, dilaporkan oleh juru bicaranya positif mengidap Covid-19 pada pemeriksaan Jumat (22/1) lalu.
Kabar ini disambut negatif oleh banyak warga Sri Lanka, terutama dari kalangan kedokteran, mengingat Pavithra berulang kali mempromosikan pendekatan non-medis untuk mengatasi pandemi.
Salah satu caranya adalah dia gemar mempromosikan ramuan sirup buatan seorang dukun, yang dipercaya bisa mencegah tubuh seseorang tertular Covid-19.
Jajaran pejabat di kementerian kesehatan juga kerap diminta Pavithra meminum ramuan serupa. Menkes 56 tahun berlatar belakang pengacara itu sempat mendorong BPOM Sri Lanka untuk memberi izin edar bagi ramuan sang dukun, yang punya julukan Kali.
Merujuk laporan dari BBC, ramuan yang diminum dan dipromosikan Pavithra sebetulnya jamu biasa, dikombinasikan dari jahe, kunir, serta madu.
Salah satu dirjen di Kementerian Kesehatan Sri Lanka yang ikut meminum ramuan tersebut, turut dinyatakan positif Covid-19 dalam pemeriksaan rutin beberapa hari sebelumnya.
“Untuk sementara ibu menteri harus menjalani isolasi mandiri setelah tes antigen menunjukkan tanda positif,” ujar salah satu pejabat Kementerian Kesehatan dalam jumpa pers yang dikutip ABC. “Semua orang yang berstatus kontak dekat menteri akan dilacak.”
Pada November 2020, menkes yang justru lebih percaya klenik itu sudah bikin geger lebih dulu, ketika dia menggelar upacara menuangkan “air suci” ke salah satu sungai terbesar di Ibu Kota Colombo, dengan harapan warga bisa ikut terjaga dari bahaya virus corona.
Asosiasi dokter di Sri Lanka mengkritik manuver-manuver menkes, karena berpotensi mendorong masyarakat menengah ke bawah mengabaikan protokol kesehatan standar.
sumber: vice.com