penanews.id, JAKARTA– Sejumlah laporan efek samping vaksin Corona Sinovac di Indonesia telah diterima oleh Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) per Selasa (19/1/2021).
Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K) mengatakan bahwa gejala efek samping masih dalam kategori ringan dan tidak berbahaya.
“Laporan yang masuknya pegal, nyeri di tempat suntikan, kemerahan, lemas, demam, mual, perubahan nafsu makan,” kata Prof Hinky dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 di YouTube, Rabu (20/1/2021).
Prof Hingky menjelaskan saat vaksin disuntikkan ke tubuh, vaksin dianggap sebagai benda asing sehingga memicu reaksi di dalam tubuh.
Gejala yang ditunjukkan pun berbeda-beda, ada yang diberi obat dan ada juga yang tidak perlu pengobatan.
“Yang disampaikan gejala-gejala yang sudah dilaporkan oleh jurnal-jurnal dari penelitian tempat lain dan di Bandung. Jadi semua bersifat ringan dan semua sehat dan tidak ada yang memerlukan perhatian khusus hingga saat ini,” jelasnya.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito, sebelumnya telah menjelaskan bahwa ada beberapa efek samping yang ditemukan selama uji klinis vaksin Corona Sinovac:
Penny menyatakan bahwa efek samping vaksin Corona Sinovac ini tidak berbahaya dan bisa pulih kembali.
“Efek samping tersebut merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali. Secara keseluruhan, kejadian efek samping ini juga dialami pada subjek yang mendapatkan plasebo,” jelas Penny dalam konferensi pers daring, Senin (11/1/2021).