
penanews.id, BANGKALAN – Karapan sapi merupakan budaya Madura yang harus dijaga. Hal tersebut menjadi atensi husus kabupaten Bangkalan dengan menggelar lomba kerapan sapi tingkat Kabupaten, Minggu (1/11/20).
Namun kerapan sapi kali ini harus dilaksanakan dengan tanpa penonton, demi mentaati prokes pandemi covid19
Kepala Dinas kebudayaan dan pariwisata, Moh Hasan Faisol menyampaikan, lomba kerapan sapi tersebut di ikuti oleh 48 peserta yang lolos di tingkat kawedanan.
“lomba kerapan ini di ikuti oleh empat puluh delapan peserta dari delapan belas kecamatan”, papar Faisol.
Moh hasan Faisal menerangkan, enam pemenang lomba kerapan sapi tingkat kabupaten secara otomatis akan mendapatkan tiket ke piala presiden.
“Ada enam yang lolos di tingkat kabupaten dan berhak mendapatkan tiket ke piala presiden”, tutur Isol sapaan akrab alumni STPDN tersebut.
Hasil akhir lomba kerapan sapi, 3 pemenang golongan bawah, juara satu Gagak Rimang 1 dan juara dua di menangkan oleh Gagak Rimang II, sementara juara tiga di menangkan oleh Anak Selor.
Sementara golongan atas, juara satu dimenangkan oleh Moncong Putih, juara dua di menangkan oleh Setan balap, dan juara tiganya di menangkan oleh Bintang Sembilan

Mahfud S.Ag selaku owner dari Team Moncong putih menyampaikan rasa bangganya pada tim moncong putih atas kerja keras untuk memenangi kerapan sapi tingkat kabupaten itu.
“Alhamdulillah semua ini berkat kerja keras tim. Dan yang paling terpenting bagi kami adalah menjaga budaya Madura. Kita harus melestarikan budaya. agar tidak tergerus oleh globalisasi” ucapnya
Anggota DPRD Jatim itu juga berharap lomba kerapan sapi tingkat presidenan menjadi atensi positif dari semua kalangan
“Selanjutnya kita juga bersiap menuju piala Tingkat presiden. Ini akan menjadi ajang silaturahmi yang kita nanti. Harapan saya para pegiat budaya kerapan sapi tetap kompak untuk mensukseskan lomba presiden yang akan di gelar di kabupaten Sampang,” katanya.
RED