Penanews.id,Bangkalan- Kualitas beras bantuan sosial (Bansos) kepada 67.676 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH disoal Komisi D DPRD Bangkalan.
Meski beras telah jenis medium, namun kualitasnya dinilai belum memenuhi standar patokan harga Rp 10.500.
Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Nur Hasan mengatakan, sampel pertama beras yang telah disalurkan kualitasnya masih kurang bagus.
“Kami meminta agar kualitasnya diperbaiki,” pinta dia bersama jajaran anggota Komisi D ditengah inspeksi mendadak (sidak) di Gudang Bulog, Jl. Halim Perdana Kusuma, Rabu, 16 Oktober 2020.
Menurut Nur Hasan, kualitas beras medium dengan harga Rp 10,500 mendekati premium. Untuk itu, PT pemenang lelang agar memperbaiki kualitas beras.
“Bukan sangat jelek ya, jenis medium sudah lumayan, tapi perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Nur Hasan juga mengingatkan agar tidak terjadi pengurangan standar bobot dari yang telah ditentukan, yakni 15 kilo gram (Kg) per KPM PKH..
“Tadi pas waktu sidak kita minta ditimbang, ternyata beratnya 15, 5 Kg, ada lebihnya sedikit berarti,” turur dia..
Ia mengatakan PT DNR salah satu pemenang lelang dan penyiapan transportasi penyaluran bansos kepada KPM PKH. Ia berharap Bansos itu tersalurkan dengan baik kepada penerima.
“Kalau ada masalah pihak distributor tolong koordinasi dengan pemerintah bangkalan. Sampai hari ini belum ada persoalan yang berarti,” kata dia.
Pantauan di lapangan, lanjut pria asal Kecamatan Galis itu, stock penyaluran bansos beras tahap akhir untuk PKH ini tidak akan telat, karena barang sudah ada.
“Mungkin kalau telat cuma karena pihak transporter ini orang jawa mungkin perlu adaptasi dengan lingkungan saja maka molor waktunya” tandasnya.
Abdi