Penanews.id, BANGKALAN– Puluhan ibu- ibu pedagang ayam potong di Pasar Ki Lemah Duwur (KLD) Bangkalan, Madura, Jawa Timur melakukan audiensi dengan kepala pasar setempat. Selasa 4 Agustus 2020.
Mereka mempersoalkan letak posisi antar pedagang ayam potong. Menurut mereka, padagang lama ditempatkan di pasar bagian belakang, sementara yang baru bebas berjualan di depan.
Baca Juga:
“Ini jelas tidak boleh dibiarkan. Kita yang lama di belakang, sementara ada 5 pedagang malah jualan di depan,” ujar Ibu Sutiyah, salah satu pedagang yang ikut aksi audiensi kepada kepala pasar.
“Terus mereka itu jualan ayamnya lebih murah dari kita. Kan bagaimana nasib dagangan kami,” imbuhnya.
Para emak- emak itu meminta kepala pasar KLD untuk segera menertibkan mereka yang berjualan di depan dengan mematok harga cukup murah.
“Harapan kami pedagang baru itu juga ditempatkan di belakang. Ngumpul sama kita, Satu laku, ya pedagang lainnya bisa laku semua,” katanya.
Dulu, lanjut dia, pedagang ayam potong dilarang berjulan di depan. Namun setelah ada pedagang ayam baru malah dibiarkan. “Ini tidak boleh seperti ini,” ucapnya.
Kata dia, hasil audiensi sementara dirasa puas. Karena lnjut dia, kepala pasar berjanji akan menertibkan dan mengumpulkan pedagang ayam potong baru itu disatu lokasi.
“Kami puas. Seandainya tuntutan kami tidak diindahkan kami akan datang kembali,” tegasnya.
Sementara Kepala Pasar KLD, Busro mengatakan bahwa 5 pedagang ayam baru itu harus berkumpul di satu lokasi.
“Mereka akan dikumpulkan, dan akan dibentuk kelompok (Paguyuban),” tandasnya.
Abdi