• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Rabu, 16 Juli 2025
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Nasional

Unggah Guyonan Gusdur di Facebook, Netizen Ini Dipanggil Polisi

  • Rabu, 17 Juni 2020 19:38
FacebookTwitterWhatsApp
Netizen diperiksa gara-gara guyonan gusdur

Penanews.id, MALUKU UTARA – Apa sekarang saatnya kepolisian kita nobatkan menjadi institusi paling baper dan insecure se-Indonesia? Kalau pembaca merasa usul ini terlalu berlebihan, mungkin kasus absurd yang terjadi awal pekan ini bisa meyakinkan Anda.

Seorang lelaki, warga Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, bernama Ismail Ahmad diperiksa, lantas mengaku dipaksa minta maaf oleh polisi. Gara-garanya, dia mengutip guyonan presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, di Facebook pribadinya.

Baca Juga:

Alasan Putri Gusdur Mundur dari Jabatan Komisaris Independen Garuda

Ada Netizen Dijemput Polisi Karena Humor Gus Dur, Begini Sikap Gusdurian

Guyonan yang dipersoalkan mungkin familiar buat sebagian pembaca, berbunyi begini: “Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng.” Status Facebook tersebut dibuat pada 12 Juni lalu, sekitar jam 11 siang WITA.

Ismail mengaku menulis kutipan itu karena menurutnya lucu dan menginspirasi. Apesnya, Polres Kepulauan Sula tersinggung dan memanggil Ismail ke kantornya, hanya tiga jam setelah status diunggah.

Ismail dianggap perlu meminta maaf dan melakukan klarifikasi secara terbuka atas status kurang beradab itu. Polisi mewajibkan Ismail berjanji enggak akan mengulangi lagi mengutip hal-hal yang dianggap mengandung unsur pencemaran nama baik institusi berseragam paling mantap itu. Kekanak-kanakan enggak apa-apa, yang penting tegas di mata masyarakat.

“[Saya] ditanya postingan itu maksudnya apa, tujuannya apa, ya saya cerita saya kan kutip dari guyon Gus Dur aja, enggak ada maksud apa-apa,” kata Ismail saat diwawancarai Tirto, menjelaskan maksud dan tujuan unggahannya tersebut. Padahal, kalau emang maksudnya menyindir kepolisian, ya enggak ada yang salah juga. Kenapa polisi pada baper-baper amat ya? Lagian yang dikutip mantan presiden sendiri, bukan kepala sekolah Hogwarts.

FYI aja, lelucon itu dilontarkan benar-benar pernah Gus Dur lontarkan, ketika berdiskusi dengan Muhammad A. S. Hikam pada 2008 silam di rumahnya. Jenderal Hoegeng yang disinggung Gus Dur sendiri adalah Kapolri periode 1968-1971 yang legendaris sebagai polisi antikorupsi.

Ismail mengaku beberapa saat setelah mengunggah kutipan itu, doi langsung di-WA Sekretaris Daerah Kepulauan Sula yang meminta status itu segera dihapus. Tiba-tiba di-WA pejabat publik, Ismail nurut dan menghapus unggahannya saat itu juga.

Eh tapi, ternyata ia kemudian didatangi tiga orang polisi tanpa seragam dan surat penangkapan. Setelah melontarkan permintaan maaf, tidak ada proses hukum lanjutan terkait status Ismail di medsos itu. Ia hanya diminta menyampaikan klarifikasi kepada publik melalui konferensi pers di kantor Polres Kepulauan Sula, Selasa (16/6) kemarin.

“Saya selaku pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya atas postingan saya di media sosial Facebook yang menyinggung instansi maupun masyarakat. Saya merasa sangat menyesal dan bersalah, serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut,” ungkap Ismail dalam konferensi pers, dikutip Tempo.

Kapolres Kabupaten Kepsul AKBP Muhammad Irvan mengaku menjaring Ismail dari patroli siber yang polisi lakukan.

“Kita panggil, datang. Kita ambil keterangan. Kita klarifikasi mens rea-nya [niat] apa. Cuma kan ditanyakan, kalau Gus Dur saat itu dia kan jadi presiden agar ke depan polisi lebih baik. Nah, dia [Ismail], saya tanya niatnya apa gitu lho. Kalau dia bilang niatnya cuma main-main, cuma mengutip saja alasannya sih begitu, tapi kan kita enggak percaya. Tapi ya sudah, yang penting sebagai bahan pembelajaran aja dalam bermedsos harus bijak,” kata Irvan.

SUMBER: Vice.com

Tags: Gusdurnetizen diperiksa polisiPolisi baik
841
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp

Berita Terkait

Dampingi Presiden Prabowo, Menteri Ekraf Terima Presiden Macron di Borobudur

Dampingi Presiden Prabowo, Menteri Ekraf Terima Presiden Macron di Borobudur

2 bulan yang lalu
34
Anggota MPR RI Hasani bin Zuber Tekankan Peran Mahasiswa Jaga Empat Pilar Kebangsaan di Era Digital

Anggota MPR RI Hasani bin Zuber Tekankan Peran Mahasiswa Jaga Empat Pilar Kebangsaan di Era Digital

2 bulan yang lalu
14
Dikungjungi Menteri Ekraf, SBY Umumkan Akan Gelar Pameran Tunggal dan Luncurkan Karya Seni Terbaru Akhir Tahun ini

Didukung Menteri Ekraf, SBY Akan Hadirkan Pameran dan Luncurkan Karya Seni Terbaru di Akhir Tahun

2 bulan yang lalu
28
Empat Pilar MPR Jadi Benteng Hadapi Hoaks dan Disintegrasi

Empat Pilar MPR Jadi Benteng Hadapi Hoaks dan Disintegrasi

3 bulan yang lalu
30
Agar UMKM di Bangkalan Berkembang,  Anggota MPR RI  Tawarkan Solusi Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan

Agar UMKM di Bangkalan Berkembang, Anggota MPR RI Tawarkan Solusi Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan

3 bulan yang lalu
55
Hasani Bin Zuber: Empat Pilar Kebangsaan sejalan Dengan Sejarah Islam dan Perjuangan Ulama

Hasani Bin Zuber: Empat Pilar Kebangsaan sejalan Dengan Sejarah Islam dan Perjuangan Ulama

5 bulan yang lalu
29
Berikutnya
Ada Aturan Baru, Keluar Masuk Jakarta Tetap Pakai SIKM

Ada Aturan Baru, Keluar Masuk Jakarta Tetap Pakai SIKM

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2021 Penanews.id All right reserved.