
Penanews.id, MAKASSAR – Di masa pandemi corona ini, bila sedang berdoa, selipkan nama Idrus Paturusi dalam doa kalian. Doakan agar penelitian yang tengah dikerjakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar ini berhasil.
Kalau berhasil, akan jadi kabar baik bagi Indonesia karena obat Corona telah ditemukan. dan yang pasti obatnya murah karena yang diteliti adalah efek minyak kayu putih terhadap upaya percepatan penyembuhan pasien yang terinfeksi virus Corona Covid-19.
Penelitian ini bermula ketika Prof Idrus dinyatakan positif Corona dan menjalani isolasi di RS Pendidikan Unhas. Oleh istri yang menemani selama masa isolasi itu, badannya kerap dibaluri minyak kayu putih sehingga sesaknya hilang dan belakangan dinyatakan sembuh.
Pengalaman itu membuat Idrus mempelajari literatur tentang minyak kayu putih lebih mendalam dan berlanjut ke penelitian yang juga melibatkan peneliti luar negeri.
“Sekarang masih tahap uji klinis, dalam dia bulan insyaallah penelitian sudah rampung,” ujar Idrus Paturusi.
Kabar penelitian yang dilakukan Prof Idrus ini pertama kali disampaikan oleh putrinya, dr. Idrianti Idrus, melalui sebuah tulisan yang diposting di akun Facebooknya.
Dalam tulisan tersebut, dr Idrianty menceritakan bagaimana sang ayah selama menjalani masa isolasi hingga akhirnya dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Berikut tulisan dr. Idrianti Idrus yang diposting di akun Facebook @Eche Idrus pada 9 Mei 2020:
Prof Idrus dan Minyak Kayu Putihnya
By: dr. Idrianti Idrus SpKK
Disclaimer: (Terapi ini masih dalam penelitian jadi belum bisa dikatakan kalau ini adalah obat Covid-19)
Setelah divonis Positif COVID-19 , Bapak langsung masuk ke Ruang Isolasi ditemani dengan belahan hatinya. ibu saya.
Banyak orang orang baik memberikan suplemen, kurma ajwa, madu herbal dan jamu racikan seorang dokter, termasuk adik-adik bapak yang langsung ke Makassar membawakan Suplemen.
Hari kedua atau hari ketiga Bapak di ruang isolasi, saya ditelpon oleh sahabat beliau, dr. Murni SpB, dan menyarankan agar bapak diberikan Minyak Kayu Putih
FYI, ibu saya memang pecinta minyak kayu putih dan minyak tawon sedari dulu, dan rajin menggosokan minyak minyak ini di tubuhnya. Dan Bapak pun sangat suka dengan minyak kayu putih karena pengalamannya saat kecil selalu dibaluri minyak kayu putih. Jadi masuk di kamar isolasi pun persediaan minyak kayu putih sudah ada.
Singkat cerita, Bapak dan Mama memang sudah memakai minyak kayu putih dan memang merasakan dadanya makin plong dan lega.
Alhamdulillah, setelah swab ke tiga dan ke empat bapak negatif, bisa keluar RS.
Banyak yang telpon Bapak, termasuk salah satu pejabat pusat yang kenal sangat dekat dan ketika itu hasil rapid beliau positif.
Karena teman, Bapak beritahukan tentang semua pengobatan dan suplemen yang bapak pakai. Termasuk minyak kayu putih.
Saya sempat kesal karena semua suplemennya ini belum tentu bisa menyembuhkan Covid-19, tetapi banyak yang memanfaatkan situasi dan mengklaim kalau suplemen tersebut adalah obat Covid-19.
Karena kami akademisi, jadi tentunya harus melakukan beberapa penelitian tertentu untuk mendapatkan suatu terapi, and its a long journey.
Akhirnya Bapak membentuk tim di awal bulan April 2020 ini untuk meneliti efek Minyak kayu putih ini. Karena bagi Bapak, sangat masuk akal kalau minyak kayu putih bisa menghambat replikasi virus.
Bapak pun melakukan sedikit literature review dan mendapat beberapa jurnal pendukung kalau minyak kayu putih ini ternyata manfaatnya sangat banyak. Selain mempunyai efek sebagai antibakteri dan anti jamur, ternyata juga bisa menginaktivasi airborne virus.
1,8-cineol yang merupakan zat aktif minyak kayu putih bisa berfungsi sebagai antiinflamasi, dan kandungan eucalyptusnya berfungsi sebagai ekspektoran, mukolitik dan decongestan.
Ketika kita melakukan pertemuan melalui Zoom dengan anggota tim peneliti dan diketuai oleh Prof. Elly dari farmasi, maka kami mendapatkan lagi tambahan beberapa jurnal pendukung bahwa eucalyptus bisa bertindak sebagai anti virus (Untuk metode pemberian kami masih pelajari untuk dosis pemberian, jadi sebaiknya tulisan ini dijadikan sekedar pengetahuan saja)
Nah, penelitian kami pun berjalan sejak itu. Tim kami ini adalah gabungan para dosen Unhas yang sedang ada di Makassar, Inggris, Jepang dan Korea. Semoga dengan penelitian ini bisa menghasikan sesuatu yang berguna untuk para pasien Covid 19. (EMBE)