
Penanews.id, SURABAYA – Pandemi Corona kian menekan dunia usaha. Di Jawa Timur, pada pekan pertama April, 60 hotel telah tutup karena tak ada tamu yang datang menginap.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur mencatat 4000 pekerja telah dirumahkan akibat penutupan itu. Hotel yang bertahan tetap buka, memakai strategi merupakan separuh pegawainya, ada juga yang menerapkan sistem shif: seminggu kerja, seminggu libur.
Sementara, hotel yang tidak tutup sudah merumahkan hampir setengah karyawannya. Ada juga yang memilih strategi mempertahankan karyawannya dengan pola shif: seminggu masuk seminggu libur.
“Sementara ini belum ada PHK. Namun kalau kondisinya tetap sama sampai 3-4 bulan ke depan, mungkin ada yang di-PHK,” kata Ketua PHRI Jatim, Dwi Cahyono dikutip Radio Suara Surabaya.
Dwi menjelaskan, wabah virus corona jenis baru ini membuat tingkat okupansi hotel secara keseluruhan tinggal 5 sampai 10 persen. Sementara biaya operasional hotel membutuhkan okupansi 50 persen. Jadi jika beroperasi, hotel harus menanggung kerugian senilai okupansi 40 persen.
“Kami sudah mengirim surat kepada gubernur, meminta untuk membebaskan atau memberi kebijakan keringanan pajak hotel restoran, PBB, dan PPh,” ujar Dwi. (EMBE)