
BANGKALAN – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar talk show Gender Awareness dengan tema” Generasi Sadar Gender, Saatnya Bicara, Saatnya Bergerak’. Sabtu (25/10/2025).
Acara tersebut menghadirkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, serta Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ansari, sebagai narasumber utama.
Dalam kesempatan itu, Menteri Arifatul menyampaikan apresiasinya terhadap peran UTM dalam mengembangkan inovasi dan kepedulian sosial mahasiswa.
“Saya bangga bisa hadir di kampus ini. Madura adalah tanah kelahiran saya, dan di luar ekspektasi, kampusnya besar dan inovatif. Prestasi dan kreativitasnya luar biasa,” ujarnya.
Menteri Arifatul juga menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mencegah kekerasan seksual dan memperkuat kesetaraan gender.
“Sekarang ini banyak terjadi kekerasan, termasuk di kampus. Fokus kami ke depan adalah memastikan hal itu tidak terulang. Kampus harus menjadi ruang aman dengan dukungan satuan tugas pencegahan kekerasan,” tegasnya.
Ia menambahkan, keberanian melapor adalah kunci pencegahan. “Banyak yang masih takut bicara. Padahal dengan berani berbicara, kita bisa menyelamatkan yang lain,” imbuhnya.
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI, Ansari, menyinggung kasus kekerasan terhadap anak di Bangkalan yang melibatkan delapan pelaku. Ia menyebut kejadian itu mencederai nilai kemanusiaan dan moral.
“Kasus itu mengiris hati. Delapan pelaku memperkosa anak di bawah umur, itu tindakan biadab. Korban harus didampingi psikolog dan KPAI,” tegasnya.
Ansari juga mengingatkan pentingnya sosialisasi bahaya pernikahan dini di Madura. Sebab, banyak perceraian terjadi karena pernikahan dini.
” Anak muda harus disiapkan bukan hanya menjadi istri, tapi juga menjadi ibu yang matang,” ujarnya.
Abdi









