
Penanews.id, GORONTALO – Gaji Nurhayati Saidi akhirnya dibayar oleh pihak SDN 14 Baelomo, Gorontalo tempatnya mengajar sebagai guru honorer. Pembayaran itu setelah Nurhayati mempromosikan ginjalnya di media sosial.
Nurhayati nekat menjual ginjalnya karena gajinya 900 ribu perbulan tak kunjung dibayar selama dua bulan. Situasi ini membuatnya kebingungan untuk biaya hidup anak-anaknya. Maka munculah ide nekat itu.
“NS sudah kami lakukan pemanggilan sebagai bentuk pembinaan dan klarifikasi terkait aksi yang jual ginjal melalui akun media sosial pribadinya,” kata Rikpson Utiarahman Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Boalemo dilansir liputan6.com.
Dalam kesempatan itu, NS diminta untuk tidak tertutup dengan masalah yang terjadi di seputar profesinya sebagai guru. Bahkan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Boalemo bisa menampung jika ada keluhan dari guru. Namun, bukan seperti cara yang ditempuh NS. Pasalnya, hal ini merupakan contoh yang tidak baik.
“Media sosial bukan solusi untuk menyelesaikan masalah. Jadi kami minta kepada seluruh guru untuk tidak seperti itu, ada Dinas dan PGRI untuk menerima keluhan,” pintanya.
Selain itu, Rikpson mengakui jika keterlambatan gaji para guru itu diakibatkan oleh persoalan administrasi. Akan tetapi dirinya menegaskan bahwa gaji guru termasuk NS sudah dibayarkan.
EMbe