Penanews.id, BANGKALAN – Saat penyidik KPK menggeledah ruang kerjanya, Wakil Bupati Bangkalan Mohni mengaku berada di ruangan lain di Kantor Pemkab Bangkalan bersama Sekda Taufan Zairinsyah.
Saat itu, dia dan Taufan harus mengikuti video conferensi dengan Kementerian Dalam Negeri. Sehingga dia mengaku tidak tahu apa saja yang dibawa para penyidik dari ruangannya.
“Saya tidak tahu apa yang dibawa (penyidik), kan tak boleh ikut (hadir),” Kata Mohni.
Selain ruangan wabup dan sekda, penyidik juga menggeledah ruang kerja Bupati Bangkalan R. Abdul Latief Amin.
Penggeledahan dengan penjagaan ketat oleh polisi bersenjata itu berlangsung selama 4 jam. Dari jam 10 sampai 1 siang. Ada tiga koper yang dibawa penyidik.
Selesai menggeledah, Mohni dan Taufan nampak ikut turun ke lobi untuk mengantarkan para penyidik pergi.
Adapun, Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin, saat penggeledahan berlangsung, nampak beraktivitas seperti biasa.
Senin pagi, dia masih memimpin upacara bendera memperingati hari jadi Kabupaten Bangkalan ke 491. Kemudian berziarah ke Makam Agung di Kecamatan Arosbaya yaitu ke makam Raden Pratani dan Pengeran Pragalba.
Setelahnya, Bupati Abdul Latif masih mendampingi sejumlah Anggota Komisi V DPR mengunjungi lokasi bekas pelabuhan Tanjung Bulupandan di Desa Tolbuk, Kecamatan Klampis.
Pemerintah Indonesia berencana menghidupkan kembali pelabuhan peninggalan Hindia Belanda ini, untuk membantu pelabuhan peti kemas Tanjung Perak Surabaya yang sudah overload.
EMbe