Penanews.id, JAKARTA – Peternak unggas mandiri UMKM yang tergabung dalam Komunitas Peternak Unggas Nasional melakukan aksi unjuk rasa di Jawa Timur karena pasarnya diambil oleh peternakan besar atau integrator.
Dalam keterangan resmi, peternak mandiri mengaku rugi triliunan rupiah akibat oversupply kuota impor bibit indukan ayam atau Grand Parent Stock (GPS) yang ditetapkan Kementerian Pertanian serta integrator yang menjual ayam hidup dan telur di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) peternak mandiri UMKM.
Peternak mandiri mengatakan para integrator yang lebih pandai dan mampu melihat pasar masa depan seharusnya bisa menempatkan pasar tersendiri dengan mengikuti harga jual sesuai ketentuan tanpa harus mengambil pasar mereka.
Jadi mereka kalau berbudidaya harus memiliki pasar sendiri, jika tidak mampu dan mengganggu pasar peternak mandiri UMKM ditutup saja,” ujar Ketua Komunitas Peternak Unggas Nasional Avino Antonio, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (4/10).
Saat ini, peternak mandiri UMKM terdiri dari ribuan peternak kecil dengan kapasitas kandang 1.500 ekor hingga 15.000 ekor.
Mereka tidak bisa bergabung ke dalam kemitraan konvensional bisnis perusahaan integrasi karena tidak memenuhi persyaratannya kapasitas lahan dan kandang.
Peternak mandiri juga protes terhadap operasi pasar yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur tanpa berkoordinasi dengan mereka sehingga menyebabkan gejolak harga pasar dan mereka merugi.
“Hentikan operasi pasar dengan harga di luar harga acuan Permendag No. 7 tahun 2020 dan mengacu kepada harga acuan Bapanas 2022,” ujar peternak mandiri.
Mereka juga meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk menegur breeding farm agar tidak menjual telur breeding ke pasar komersial.
Khofifah juga diminta untuk menerbitkan pergub tentang perlindungan peternak mandiri UMKM melalui koperasi dan kelompok peternak.
Peternak mandiri juga meminta pemerintah pusat untuk membatasi perkembangan populasi perusahaan terintegrasi baik layer maupun broiler dan melarang penjualan hasil budidaya final stock perusahaan terintegrasi tersebut di pasar basah atau pasar rakyat.
Lebih lanjut, mereka menuntut agar perpres tentang perlindungan peternak mandiri UMKM segera diterbitkan.
EMbe/ CNN Indonesia