
Penanews.id, JATIM – Lagu ‘Joko Tingkir Ngombe Dawet’ tengah diprotes sejumlah pihak. Mereka tak terima nama besar Joko Tingkir diparodikan dalam lagu dangdut koplo.
Menanggapi hal ini, MUI Jatim turut buka suara dan menyebut Joko Tingkir bukan hanya sebuah legenda nama, tetapi merupakan sosok ulama.
Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim, KH Makruf Khozin menyebut, sosok Joko Tingkir merupakan ulama dari tanah Jawa. Pihaknya menyarankan pencipta lagu untuk mengalah dan mencari sajak alternatif lain.
“Selama ini orang-orang menganggap Joko Tingkir di film dan memegang pedang, lebih dari itu, Joko Tingkir sosok seorang ulama. Jadi tetap kemuliaan ya dijaga, dan bisa dijaga dengan mengganti redaksi kata yang lain,” kata ulama yang akrab disapa Kiai Makruf.
“Lebih baik mengalah saja, cari padanan kata yang tidak harus Joko Tingkir. Sisi positifnya kita tahu, Joko Tingkir salah satu ulama di tanah Jawa ini,” imbuhnya.
Menurut Kiai Makruf, hal yang wajar saat para ulama memprotes soal lirik Joko Tingkir.
“Kebetulan saya juga kalau di mobil nyetir sering dengar itu, liriknya ‘Joko Tingkir Ngombe Dawet’. Jadi saya anggap wajar ketika sosok Gus Muwafiq dan ulama lain keberatan,” tambahnya.
Ia berharap, dengan kejadian ini, bisa menjadi pelajaran bagi banyak seniman untuk mempertimbangkan sajak khususnya yang menyangkut nama orang.
“Sebenarnya yang dikehendaki itu kan adalah sajaknya, dia ingin bersajak, Joko Tingkir ojok mikir (Jangan berfikir). Dia ingin bersajak, melantun, cuma sayangnya Joko Tingkir itu bukan hanya sebuah legenda nama, tapi seorang ulama,” katanya.
Sebelumnya, lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet yang tengah ramai didendangkan masyarakat, dianggap merendahkan sosok Joko Tingkir. Diketahui, Joko Tingkir merupakan sosok ulama besar.
Ia disebut sebagai guru para ulama di Nusantara. Selain itu, Joko Tingkir merupakan salah satu murid dari Raden Said alias Sunan Kalijaga.
Protes ini disampaikan para warga, kiai hingga tokoh di Lamongan. Mereka mengaku keberatan dengan lagu ‘Joko Tingkir Ngombe Dawet’. Mereka tak terima nama besar Joko Tingkir diparodikan.
EMbe/detik.com