Penanews.id, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menutup sementara pasar hewan di kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, Gresik dan Lamongan.
Langkah ini diambil setelah penemuan 1.247 ekor sapi di empat kabupaten ini terjangkit penyakit penyakit mulut dan kuku atau PMK.
PMK merupakan penyakit hewan akut yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi dengan tingkat penularan 90 persen sampai 100 persen.
Ciri wabah ini dapat dikenali dengan gejala demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, serta kaki pincang.
Kemudian, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, nafas cepat, produksi susu turun drastis hingga menjadi kurus.
Pemprov Jatim bersama beberapa pihak terkait, kata Khofifah, melakukan rakor untuk merumuskan langkah menghentikan penularan PMK hewan ternak agar tidak meluas ke daerah lain.
Dilansir katadata.co.id, Kasus pertama dilaporkan terjadi di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022 dengan jumlah kasus sebanyak 402 ekor sapi potong yang terjangkit PMK dan tersebar di lima kecamatan dan 22 desa.
Kasus kedua dilaporkan pada 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan, yaitu sebanyak 102 ekor sapi potong terindikasi mengalami PMK yang tersebar di tiga kecamatan dan enam desa.
Pada hari sama, di Sidoarjo juga ditemukan kasus yang menjangkit sebanyak 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau di 11 kecamatan dan 14 desa.
Sedangkan, kasus keempat terlaporkan pada 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto yang dilaporkan tercatat ada 148 ekor sapi potong yang tersebar di sembilan kecamatan dan 19 desa.
“Wabah telah menyerang 1.247 ekor sapi di empat kabupaten tersebut yang terkonfirmasi memiliki tanda klinis sesuai dengan indikasi penyakit PMK,” kata gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
EMbe