Penanews.id, JAKARTA – EMROD, sebuah perusahaan rintisan di Auckland, Selandia Baru, coba menghidupkan ide Nikola Tesla lebih dari satu abad lalu. Pada 1901, inventor kelahiran Kroasia ini membangun pembangkit listrik di New York, Amerika Serikat, lalu mengalirkan listrik nirkabel alias transmisi melalui udara.
Percobaan itu setengah berhasil. Listrik bisa menghidupkan lampu dalam jarak 57 meter. Tesla gagal mengalirkan listrik lebih jauh dari jarak itu. Bekas fondasi pembangkit listrik tersebut kini masih ada di Wardenclyffe, Long Island, seperti dilaporkan The Economist.
Pada 1975, ide ini kembali dicoba oleh NASA di luar angkasa dan keperluan militer. NASA bisa mengalirkan gelombang mikro yang menghantarkan listrik sejauh 1,6 kilometer. Jarak ini menjadi rekor yang bertahan hingga hari ini, sampai Emrod berhasil menguji coba mengalirkan listrik sejauh 200 meter.
Emrod sedang mencoba mengalirkan listrik dari pembangkit tenaga surya sejauh 1,8 kilometer. Jika berhasil, ini inovasi pertama listrik tanpa kabel yang pernah diproduksi. Demonstrasi pertama akan dilakukan bulan ini di lapangan Taranaki.
Untuk uji coba listrik nirkabel ini bekerja sama dengan Ara Ake, pusat pengembangan energi baru Selandia Baru. Emrod juga menjalin kemitraan dengan Powerco, distributor energi terbesar kedua di negara itu.
Sistem transfer listrik nirkabel pada dasarnya mengubah listrik menjadi gelombang elektromagnetik yang dikirim langsung melalui udara ke penerima lalu diubah kembali menjadi listrik untuk digunakan oleh konsumen.
Uji coba jarak 200 meter itu berhasil untuk transfer listrik di dalam gedung Emrod di Auckland. Menurut Greg Kushnir, CEO Emrod, teknologi ini menjanjikan karena akan menopang pemeratan energi hingga daerah-daerah terpencil.
Pasokan listrik untuk daerah terpencil terkendala pembangunan infrastruktur kabel dan pemindahan daya karena membutuhkan alat angkut berat seperti kapal, truk besar, atau helikopter. Greg berambisi menjadikan listrik nirkabel efisien dan harga murah.
Demonstrasi lapangan pada awal tahun ini, kata Greg, akan menjadi uji coba transfer daya nirkabel terbesar di Selandia Baru hingga saat ini dan akan menghasilkan data berharga tentang efisiensi, kinerja, dan keandalan teknologi saat digunakan di lapangan.
“Demonstrasi ini merupakan langkah penting berikutnya dalam upaya kami untuk menghadirkan teknologi transfer daya nirkabel yang aman, efisien, dan terjangkau ke industri yang dapat memberikan dampak terbesar,” kata Greg dalam rilis perusahaan.
Cristiano Marantes, Chief Executive Ara Ake, mengatakan bahwa proyek Emrod bisa mewujudkan misi organisasi, yakni memungkinkan inovasi energi menjadi layak secara komersial.
Sementara kesediaan Powerco mendukung teknologi ini karena melihat potensinya yang besar dalam pemerataan energi. “Uji coba dalam ruangan menunjukkan teknologi bekerja. Sekarang kami ingin melihat bagaimana kinerjanya pada jarak yang lebih jauh dengan output daya yang lebih tinggi,” kata Manajer Transformasi Jaringan Powerco, Ric Barbiellini.
Ric mengatakan teknologi listrik nirkabel memakai fitur sistem keamanan sehingga gelombang elektromagnetik dari listrik itu aman terhadap manusia dan mahluk hidup lainnya. Karena itu, kata Greg, demonstrasi lapangan ini menjadi penting sebagai tonggak baru inovasi energi baru dan terbarukan.
Sumber: forestdigest.com