Penanews.id, SAMPANG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Jawa Timur dari Partai Amanat Nasional (PAN) Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim XIV Madura Moh. Azis menggelar Reses III dengan Ikatan Keluarga Besar Al Amin (Ikbal) koordinator daerah (Korda) Sampang.
Banyak isu yang menjadi topik pembicaraan dalam reses yang digelar di pondok pesantren As-Sulthaniyah desa Nepa kecamatan Banyuates tersebut. Diantaranya, permasalahan pendidikan, infrastruktur hingga sulitnya mendapatkan akses bantuan pemerintah.
Kepada masyarakat, Moh. Azis menyampaikan bahwa dirinya siap menjembatani segala usulan yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk disampaikan kepada eksekutif melalui sidang paripurna agar tercover dalam program strategis pemerintah.
Azis mengaku, bahwa infrastruktur dan pendidikan adalah permasalahan mendasar yang sering dikeluhkan oleh masyarakat terhadap pemerintah saat dirinya melakukan serap aspirasi.
“Tadi ada 2 pokok pembicaraan. Pertama infrastruktur, yang kedua adalah pendidikan. Mulai dari kurangnya gedung hingga sulitnya akses mendapatkan bantuan,” Ucapnya, Kamis (4/11/2021)
Lebih lanjut Azis menjelaskan, bahwa sejak awal pendidikan dan infrastruktur adalah hal yang menjadi konsentrasinya dalam menyampaikan aspirasi masyarakat. Lebih-lebih saat ini, pihaknya tengah menyusun Raperda tentang pondok pesantren.
Menurut Azis, Raperda yang kini sudah menjadi draf tersebut masih memungkinkan untuk dilakukan revisi-revisi sesuai dengan kebutuhan yang ada di bawah. Untuk itu, pihaknya masih berharap ada masukan-masukan dari masyarakat agar peraturan tersebut dapat mengcover segala kebutuhan masyarakat dalam hal ini adalah pondok pesantren.
“Raperda ini sekarang sudah menjadi draf. Namu, itu masih memungkinkan untuk dilakukan koreksi. Makanya, kami masih perlu masukan-masukan dari masyarakat agar nanti dapat mengcover segala kebutuhan pondok pesantren.” Imbuhnya.
Sementara itu, saat disinggung komitmennya dengan Ikbal, Azis enggan berbicara banyak. Pihaknya hanya ingin membuktikan dengan langkah konkrit dan nyata. Anggota komisi A utu juga tidak mau dianggap sebagai politikus yang janji dibalas dengan janji.
“Tadi sudah dicatat sama teman-teman. Selanjutnya, kita lihat nanti apakah saya hanya datang dan berbicara atau kita buktikan dengan program-program yang ada.” Katanya.
Maka dari itu, Azis berharap agar masyarakat yang tergabung dalam Ikbal untuk memanfaatkan semua peluang yang ada. Dengan catatan, Ikbal tidak menunggu uang terlebih dahulu sebelum ada usulan program.
“Prinsipnya adalah, jangan nunggu uang dulu baru membuat program. Tapi usulkan dulu programnya baru nanti bisa dicover (bantuan).” Pungkasnya.
YON